Selasa, November 26


Jakarta

Mobil low cost green car (LCGC) disinyalir masih bisa diperbesar lagi potensi pasarnya. Salah satunya dengan menggunakan teknologi hybrid, konsumsi bahan bakar bisa ditekan, emisi juga lebih ramah lingkungan.

Honda Brio Satya menjadi salah satu LCGC terlaris di Indonesia. PT Honda Prospect Motor (HPM) menyebut teknologi hybrid bisa saja diadopsi pada mobil LCGC seperti pada Brio.

“Sekarang bagi kami market LCGC bagus, sudah di atas 20 persen. Kalau diberikan suatu insentif tambahan, kita sebagai prinsipal akan mempertimbangkan itu ke depannya,” kata Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor saat ditemui di ICE BSD Tangerang, belum lama ini.


“Tujuannya untuk market itu tumbuh. LCGC itu biasanya 70 persen itu first time buyer, jadi kalau first time buyer itu bisa menjangkau dengan teknologi lebih baik, fuel efisiensinya akan lebih baik, itu bisa membuat market berkembang,” jelas dia.

“Kalau aturan itu sudah ada, tentu kami akan serius mempertimbangkannya, mempelajari, ya,” tambahnya lagi.

Direktur Industri Alat Transportasi Darat Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian Dodiet Prasetya mengusulkan agar low cost green car (LCGC) disuntik teknologi hybrid.

Dodiet mengatakan, penjualan LCGC cukup tinggi di Indonesia. Dia ingin, catatan baik itu ditingkatkan dengan meluncurkan varian hybrid.

“Kami mendorong para pabrikan untuk bisa menyematkan teknologi hybrid di LCGC. Poinnya satu, kita ingin meningkatkan pencapaian yang sudah bagus. Kemudian dalam rangka sumbangsih penurunan emisi dan ketahanan energi. Kami ingin meningkatkan apa yang sudah efisien menjadi lebih efisien,” kata dia.

Kukuh Kumara selaku Sekretaris Umum (Sekum) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) setuju dengan usulan Kemenperin.

“Menarik, kita bisa ke sana kalau volume-nya besar. LCGC volume besar tapi teknologi berubah. Tidak bisa emisinya segitu saja, ya jalan keluarnya hybrid,” ungkap Kukuh Kumara.

“Karena mobil ini bukan low cost lagi, dibandingkan yang lain juga emisinya sudah tinggi. Mau baru atau lama, kalau produknya bisa diminati konsumen, ya menarik,” kata dia menambahkan.

Wacana dan rumor Honda akan mengeluarkan versi hybrid Honda Brio sebenarnya bukan hal baru. Kami mencatat, isu ini sudah berembus bahkan sejak awal tahun lalu.

Namun dengan kini muncul desakan pemerintah untuk mengeluarkan insentif demi mendongkrak penjualan mobil yang tengah lesu, bukan tak mungkin Brio hybrid pada akhirnya benar-benar akan disiapkan Honda.

(riar/din)

Membagikan
Exit mobile version