Selasa, Januari 14


Jakarta

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengomentari soal siswa SD swasta di Medan belajar di lantai gegara menunggak SPP. Abdul Mu’ti mengingatkan agar tak menggunakan cara yang bertentangan dengan nilai pendidikan ketika menegakkan disiplin.

“Ke depan, kami mohonlah supaya sekolah ya, baik negeri maupun swasta, tidak menggunakan cara-cara yang berkaitan dengan disiplin, baik disiplin akademik maupun disiplin administrasi, yang bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan,” ujar Mu’ti, dilansir Antara, Senin (13/1/2025).

Dia menyampaikan pendidikan harus dilakukan dengan tindakan-tindakan yang mulia.


“Pendidikan ini harus menjadi proses yang memuliakan, memuliakan murid, memuliakan guru, dan memuliakan ilmu,” kata dia.

Menurut Mu’ti, menghukum murid belajar di lantai tidak mencerminkan nilai pendidikan yang memuliakan.

Mu’ti memperoleh informasi dari Balai Penjamin Mutu Pendidikan Sumatera Utara bahwa masalah tersebut telah selesai. Pihak-pihak terkait telah menemukan jalan keluar.

“Masalahnya sudah dianggap selesai dan sudah ada jalan keluar yang bisa diterima oleh kedua pihak,” kata dia.

Mu’ti menyebut masalah itu terjadi karena adanya miskomunikasi antara guru di kelas dan kebijakan yayasan.

“Anaknya itu sudah tidak ada masalah dengan gurunya itu, bahkan guru itu sebenarnya guru idolanya anak itu,” ucapnya.

Sebelumnya, diketahui M (10), siswa kelas 4 di SD swasta di Kota Medan, harus menjalani hukuman dengan duduk di lantai selama dua hari pada 6-7 Januari 2025 saat kegiatan belajar-mengajar. M duduk di lantai mulai pukul 08.00 hingga 13.00 WIB.

M dihukum oleh wali kelasnya, guru berinisial H, karena menunggak SPP selama tiga bulan, yakni Oktober hingga Desember 2024.

Simak Video: Berakhir Bahagia, Siswa Viral Belajar di Lantai Dapat Beasiswa hingga SMA

[Gambas:Video 20detik]

(aik/imk)

Membagikan
Exit mobile version