
Jakarta –
Video yang memperlihatkan sebuah drone dan robot anjing yang saling tembak viral di media sosial. Sejumlah netizen mengatakan video tersebut merupakan gambaran perang di masa depan.
Video berdurasi 10 detik itu pertama kali diunggah di media sosial China sebelum menyebar ke platform lainnya. Video itu memperlihatkan sebuah drone yang sedang melayang dan robot mirip anjing saling berhadapan di padang tandus.
Drone itu dilengkapi kembang api dan langsung menembakkan amunisinya ke arah robot anjing, sambil sesekali bermanuver menghindari serangan robot anjing. Sementara itu, robot anjing tersebut menembakkan kembang api yang ada di punggungnya ke arah drone.
Tidak diketahui apakah drone atau robot anjing tersebut bisa bergerak sendiri alias otonom atau dikendalikan dari jarak jauh oleh manusia, tapi salah satu orang di video itu terlihat menerbangkan drone menggunakan kontroler.
Video itu langsung mendulang puluhan ribu like di media sosial. Sejumlah netizen membandingkan video ini dengan aksi perang di dunia nyata.
“Video ini … tidak diragukan lagi akan tercatat dalam sejarah. Video ini akan diingat sebagai ‘Perang Mesin’ pertama,” kata seorang pengguna media sosial, seperti dikutip dari South China Morning Post, Senin (17/2/2025).
“Bagi yang tidak tahu, ini seperti pesta kembang api merayakan Tahun Baru; bagi mereka yang tahu, ini adalah awal dari peperangan modern yang didukung oleh kecerdasan buatan,” tulis komentar netizen lainnya.
South China Morning Post mengatakan drone tersebut merupakan DJI T-series yang bisa dipakai untuk kegiatan agrikultur, sedangkan anjing robot tersebut merupakan bagian dari Go series yang digarap perusahaan China Unitree.
Perang yang melibatkan robot mungkin saja terjadi di masa depan, dan sejumlah pakar berargumen hal ini sudah terjadi. Kemajuan kecerdasan buatan dan teknologi lainnya memungkinkan robot dan drone yang bisa memburu dan menembak target tanpa bantuan manusia.
Namun menurut Missy Cummings, profesor teknik di George Mason University, perang antar robot seperti yang ada di video itu kemungkinan tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
“Rudal yang ditembakkan dari permukaan ke udara adalah sistem berbasis darat yang sangat otomatis dan sudah dapat menembaki drone,” kata Cummings.
“Namun, perang seperti yang ada di video tersebut masih berjarak beberapa dekade lagi dan bahkan jika itu menjadi kenyataan, kalian cukup menaburkan bedak bayi ke arah robot dan mereka tidak akan bisa melihat,” sambungnya.
(vmp/vmp)