Sabtu, Januari 18


Padang Pariaman

Viral di media sosial, makam Nia Kurnia Sari, si gadis penjual gorengan yang tewas secara mengenaskan di Sumatera Barat jadi destinasi wisata religi dadakan.

Kisah hidup Nia Kurnia Sari (18), si gadis sederhana yang sehari-hari berjualan gorengan memang sangat menyedihkan. Ia dibunuh dengan keji oleh seorang pria biadab bernama Indra Septiawan.

Sebelum dibunuh, Nia bahkan diperkosa oleh Indra di atas bukit. Nia disekap dan diikat. Ia lalu mengubur jasad Nia dalam kondisi telanjang di kedalaman 1 meter. Setelah pengejaran berhari-hari oleh polisi, Indra akhirnya tertangkap.


Seorang gadis sederhana bernama Nia Kurnia Sari dikenal karena kebaikan dan keteguhannya dalam menjalani kehidupan. Ia berjualan gorengan untuk memenuhi kebutuhan hidup sekaligus menabung untuk bisa berkuliah seperti yang dia cita-citakan.

Namun, hidup Nia yang seharusnya masih panjang malah berakhir di tangan Indra yang ternyata adalah seorang residivis di berbagai kasus pencabulan dan juga narkoba.

Makam Nia Kurnia Sari Jadi Viral

Publik pun bersimpati atas kemalangan yang menimpa jalan hidup Nia Kurnia Sari. Kasus yang menimpa Nia menjadi pengingat akan kejadian tragis yang menimpa dirinya dan meninggalkan jejak mendalam di hati masyarakat.

Mereka pun berbondong-bondong berziarah ke makam Nia Kurnia Sari, si gadis penjual gorengan yang berlokasi di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Makam Nia pun lambat laut berubah menjadi destinasi wisata religi bagi warga setempat. Makam itu terus dipenuhi oleh peziarah yang ingin mendoakan sekaligus mengambil pelajaran dari kisahnya.

Tak hanya itu, yang bikin kontroversi adalah tidak hanya makam Nia Kurnia Sari yang ramai dikunjungi peziarah, tapi mereka juga mengunjungi rumah kediaman mendiang Nia, serta TKP (Tempat Kejadian Perkara) kasus tersebut.

Rumah Nia Kurnia Sari ramai didatangi para peziarah yang ingin melihat kondisi tempat tinggalnya, lengkap dengan foto-foto kenangan dan koleksi baju milik Almarhumah. Bahkan, rumah itu disebut sebagai ‘Museum’ Nia Kurnia Sari.

Seperti terlihat dari video yang diunggah oleh akun Tiktok @sephiyol1n4 yang membagikan video “a day in my life” saat berziarah ke makam dan museum Nia Kurnia Sari. Video itu viral dan sampai saat ini sudah ditonton 5 juta kali.

@sephiyol1n4 Membalas @keisya🌦 yakali ga masuk ke museum nya 😋#niakurniasari #nks #rumahniakurniasari ♬ suara asli – Nana

Video tersebut tentu saja menuai kontroversi. Banyak yang tidak setuju dengan hal tersebut. Tidak selayaknya lokasi duka dijadikan tempat wisata seperti itu.

Kontroversi itu makin bertambah saat penyanyi Misramolai turut membuat video klip di area makam Nia Kurnia Sari untuk menarik perhatian publik.

“Gabisa berkata-kata lagi,” tulis salah satu warganet di kolom komentar.

“Padahal museum Indonesia banyak yang sepi, bisa-bisanya musibahnya alm. Nia dijadikan konten, manusia gak punya pikiran,” imbuh warganet yang lain.

Menurut Sosiolog Musni Umar, menjadikan rumah korban pembunuhan sebagai tempat wisata tentu tidak pantas.

“Peristiwa ini juga tidak lazim terjadi. Tidak lazim terjadi karena peristiwa semacam ini tidak pantas dijadikan tempat berwisata,” kata Musni Umar.

“Ya boleh jadi itu ketertarikan dan rasa empati, tetapi bisa juga dimaknai orang lain mereka datang bersenang-senang di situ berwisata dan lain sebagainya,” lanjut Musni.

“Karena ini kan ada tragedi kemanusiaan, pemerkosaan dan pembunuhan. Boleh jadi mereka yang datang itu tujuannya tidak untuk berwisata, tetapi dimaknai oleh orang luar ‘Oh iya dia datang berwisata untuk bersenang-senang, selfie kemudian diberitakan di media dan menjadi kebanggaan tersendiri. Nah ini barangkali yang dampaknya harus kita cegah,” tutup Musni.

Kalau menurut traveler, apakah pantas lokasi berduka dijadikan tempat wisata? Silakan tulis pendapat Anda di kolom komentar.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version