Minggu, Juli 7


Jakarta

Viral jasa joki Strava di media sosial bikin geleng-geleng. Saking haus validasinya, sampai rute lari pun ada jokinya.

“Pengin dapat validasi, itu ya satu. Juga, sekarang kan ramai virtual running. Daftar biar dapet kaos, medali tapi malas larinya,” kata spesialis kedokteran olahraga dr Andi Kurniawan, SpKO kepada detikcom, Kamis (4/7/2024).

Sebagai informasi buat yang nggak familiar, Strava adalah aplikasi yang cukup populer di kalangan pelari dan pesepeda. Fungsi utamanya, merekam aktivitas olahraga penggunanya.


Idealnya, menurut dr Andi, Strava penggunaan Strava baik untuk mencatat data penting seperti jarak tempuh dan kecepatan atau pace pelari, sampai detak jantung atau heart rate mereka. Tapi kalau datanya palsu karena pakai joki, yang rugi diri sendiri.

“Maksudnya supaya dianggap bahwa dia bugar, fit, kencang pacenya. Tapi itu kan memalsukan data atvitas fisik dia sendiri. Itu kan mirisnya,” ucap dia.

Mereka yang menggunakan aplikasi Strava bisa juga membagikan rute dan kecepatan larinya ke media sosial lain, seperti Instagram atau X. Hal ini mungkin yang membuat ada beberapa orang yang menggunakan jasa joki Strava, demi dapat validasi.

“Aplikasi Strava atau aplikasi kebugaran dipakai tujuannya menilai tubuh sendiri, kapastias seseorang berlatih kemudian dinilai hasilnya, itu kan monitoring hasil latihan kita. Tapi kalau dijokiin, jadi meaningless, buat apa?” tandas dia.

(kna/up)

Membagikan
Exit mobile version