Selasa, Mei 21


Tasikmalaya

Viral di media sosial, jalanan desa di Tasikmalaya dipasang portal. Siapapun yang lewat mesti bayar sejumlah uang. Bagaimana ceritanya?

Sebuah jalan di Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dipasangi portal oleh warga. Portal itu dilengkapi dengan papan pemberitahuan mengenai tarif kendaraan yang melintas.

Untuk kendaraan roda empat dipatok Rp 2.000, sedangkan untuk kendaraan roda enam alias truk dipatok Rp 5.000. Pengenaan tarif pada jalan desa itu pun ramai dikomentari warganet.


“Jalan umum di Kp Kadondong, Kawitan, Kecamatan Salopa, Kab Tasikmalaya, Jabar diportal dan ditarif warga setempat. Lokasi portal tidak jauh dari Ponpes Rojaul Huda,” tulis keterangan dalam salah satu unggahan di media sosial X yang dilihat, Senin (15/4) kemarin.

Beragam komentar negatif dan bernada sindiran pun ditulis oleh warganet yang melihat unggahan tersebut. “Mestinya di depannya disemen juga biar mereka nggak bisa keluar area itu,” tulis akun Ahmad Fauzi.

Namun tak sedikit juga warganet yang mendukung portal dan tarif agar jalan desa tetap terawat. Seperti postingan akun Budiyono yang mendukung jalan diportal dan dikenai tarif.

“Benerlah. Asal uangnya untuk warga. Daripada warga cuma dapat bising dan asap dari kendaraan pemudik yang melintas,” kata akun Budiyono.

Penjelasan Kepala Dusun

Pihak desa Kawitan, Kecamatan Salopa yang dikonfirmasi membenarkan adanya portal dengan papan tarif. Namun, pihak desa tidak memasang tarif untuk angkutan yang melintas. Kebijakan portal dan tarif merupakan inisiatif masyarakat sekitar.

“Kalau urusan tarif, kami di desa nggak ada arahan untuk memasang tarif. Itu mah inisiatif masyarakat sekitar,” kata Gunawan selaku Kepala Dusun di desa Kawitan, Senin (15/4/2024).

Portal Jalan Bentuk Kearifan Lokal

Portal jalan sengaja dipasang sebagai bentuk kearifan lokal. Masyarakat bertujuan memasang tarif agar jalan yang baru diperbaiki terjaga tidak gampang rusak.

Pasalnya, jalan penghubung menuju Desa Mandalaguna dan Tanjungsari ini kerap dilintasi truk pengangkut kayu dengan tonase besar.

Masyarakat khawatir jalan cepat rusak jika tidak diportal dan dikenai tarif. Uang tarif ini digunakan untuk pemeliharaan jalan.

“Portal jalan ini bentuk kearifan lokal, untuk jaga jalan yang baru diaspal supaya tidak cepat rusak. Uang hasil dari tarif itu digunakan oleh masyarakat untuk pemeliharaan jalan. Kemarin juga itu sudah beli semen dan lain-lain, ada rusak dikit dibenerin. Alasanya karena banyak kendaraan yang tonase besar biar nggak rusak jalan,” ujar Gunawan.

Kapolsek Salopa AKP Supian mengimbau agar masyarakat bijak dalam membuat kebijakan di jalan umum. Portal bisa dipasang dengan harapan agar menjaga jalanan tidak rusak. Namun pihak kepolisian meminta agar sepeda motor tidak ditarif saat melintas.

“Kami monitor dan kita imbau agar sepeda motor tidak ditarif. Tujuan masyarakat memortal dan menarif untuk jaga jalan supaya tidak cepat rusak karena dilalui kendaraan tonase besar. Yah kalau portalmah bentuk kearifan lokal tapi kan nggak ditarif,” kata Supian.

——

Artikel ini telah naik di detikJabar.

Simak Video “Penampakan 2 Bocah di Tasikmalaya Nyangkut Bareng Motornya di Atap Rumah Warga
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version