Sabtu, Januari 11


Jakarta

CATATAN: Informasi ini tidak untuk menginspirasi siapapun untuk bunuh diri. Jika Anda memiliki pikiran untuk bunuh diri, segera mencari bantuan dengan menghubungi psikolog atau psikiater terdekat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tanda peringatan bunuh diri, segera hubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes 021-500-454 atau hotline lain yang bisa diakses selama 24 jam di D’Patens 24 (Dukungan Psikososial Antisipasi melalui Hotline Service 24 jam) pada nomor 0811 979 10000.

Belakangan ini media sosial ramai dengan informasi tentang ‘Fat Cat’. Fat Cat ini bukanlah kucing gendut, melainkan username dari seorang gamer di China, Pang Mao (21), yang viral karena dikabarkan mengakhiri hidup diduga dikhianati oleh sang kekasih.

Dikutip dari KBI Zoom, Jumat (10/5/2024), selama beberapa hari terakhir, netizen di China terus membagikan informasi sedih yang menyebutkan gamer terkenal dengan nama panggilan ‘Fat Cat’ itu memilih untuk melompat dari sebuah jembatan setelah putus cinta dengan kekasih bernama Tan Zhu. Kejadian tersebut terjadi pada 11 April 2024.


Menurut kakak Fat Cat, sang adik bekerja 15 jam sehari agar bisa mengumpulkan uang, selama ia berkencan dengan Tan Zhu. Keduanya berkencan dua tahun. Selama masa pacaran itu pula, Fat Cat mengirimkan seluruh uang yang ia kumpulkan kepada Tan Zhu. Uang tersebut jadi hadiah buat sang kekasih, dengan begitu Tan Zhu bisa liburan, belanja, dan makan makanan enak.

Sang kakak juga mengatakan kalau Fat Cat sampai harus makan makanan murah dan tak beli apa-apa untuk dirinya sendiri. Meski Fat Cat serius dengan cintanya, Tan Zhu dituding mau berpisah, satu bulan setelah keduanya mendaftarkan pernikahan mereka.

Fat Cat pun disebut beberapa kali berupaya memperbaiki hubungan keduanya, namun keduanya gagal baikan dan ia membuat pilihan untuk mengakhiri hidupnya.

Terlepas dari kejadian tersebut, psikolog klinis Anastasia Sari Dewi mengungkapkan ada beberapa tanda yang mungkin nampak dari seseorang yang memiliki pikiran bunuh diri. Menurutnya hal ini penting untuk diketahui untuk mencegah orang-orang terdekat melakukan hal yang tidak diinginkan.

Sari mengatakan orang yang memiliki pikiran untuk bunuh diri tak jarang mengungkapkan rasa lelah dalam hidup. Sikap menutup diri, tiba-tiba kehilangan gairah dalam hidup, hingga tidak merawat diri juga bisa menjadi tanda awal depresi yang bisa memicu pikiran untuk bunuh diri.

“Selain itu, bercandaan-bercandaan kalau dia bisa menjelaskan rencana apa yang mungkin dilakukan untuk mengakhiri hidup, itu juga perlu kita lihat, perlu lebih aware kenapa bisa sejauh itu berpikirnya,” ucap Sari ketika dihubungi detikcom, beberapa waktu lalu.

Tanda lain yang mungkin ditunjukkan adalah perilaku menyakiti diri sendiri. Beberapa hal yang mungkin dilakukan misalnya seperti membenturkan kepala sendiri hingga cutting.

Walaupun begitu, ia menambahkan bahwa perilaku tersebut belum tentu 100 persen mengarah pada keinginan bunuh diri. Menurutnya ada juga yang melakukan aksi menyakiti diri sendiri sebagai ekspresi emosi. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk memeriksakan diri ke profesional untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

“Misalnya yang suka menyakiti diri sendiri dan sudah mulai tidak menjaga keamanan diri, nah itu perlu kita perhatikan,” tandasnya.

Simak Video “ 3 Faktor Pemicu Perilaku Bunuh Diri pada Praremaja
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Membagikan
Exit mobile version