Minggu, Oktober 13


Lampung Barat

Viral beruang cari makan dengan mengais-ngais tempat sampah milik warga Lampung. Pihak Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) pun buka suara.

TNBBS membantah tidak ada makanan di dalam hutan untuk beruang tersebut sehingga hewan liar itu sampai harus mengais-ngais tempat sampah milik warga.

Kepala Bidang Teknis dan Konservasi (Kabidtek) Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Wawan mengatakan Beruang yang terekam kamera handphone warga adalah jenis Beruang Madu.


Dirinya menyatakan Beruang Madu memiliki penciuman yang tajam sehingga aroma sampah mengundang hewan tersebut untuk mendatangi sumber aroma yang diciumnya.

“Lokasinya seperti kemarin sebenarnya tapi pekon nya yang berbeda, kira-kira jarak 600 meter dari hutan lindung. Itu berada di hutan marga (hutan adat). Beruang madu itu kalau ada madu di atas pohon dia bisa memanjat,” katanya, Rabu (9/10/2024).

“Jadi makanannya sebenarnya masih banyak di hutan. Variasi makanan itu banyak, Beruang termasuk pemakan segala,” sambungnya.

Dia menerangkan aroma yang diciumnya dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang berada di Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat.

“Setelah dicek di lokasi, ada buangan sampah isinya itu ternyata styrofoam bekas tempat ikan. Karena tercium ini, beruang mencari itu, berbau amis,” tandas Wawan.

Sebelumnya, Dandim 0422 Lampung Barat, Letkol Inf Rinto Wijaya kepada detikSumbagsel mengatakan penampakan tersebut terjadi pada Selasa (8/10/2024) sore di Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit.

“Benar, itu terjadi sore tadi (selasa) sekitar pukul 16.30 WIB di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Pemangku Taman Indah yang berada di Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat,” katanya.

Rinto menerangkan perilaku beruang yang memakan sampah bukan lah kali pertama terjadi. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya makanan di dalam kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

“Beruang itu sama seperti yang pernah juga terekam warga yang terjadi pada 10 Agustus 2024 lalu. Perilaku ini karena memang di dalam sana (hutan) tidak ada makanan,” ujarnya.

“Kemudian juga hal ini dikarenakan kemungkinan adanya masyarakat yang memang bebas masuk hutan kawasan TNBBS,” sambungnya.

Saat ini kata dia, pihaknya masih melakukan penjagaan dilokasi tersebut. Rinto juga menghimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika memang kembali melihat penampakan Beruang tersebut.

——-

Artikel ini telah naik di detikSumbagsel.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version