Jakarta –
Durian ini disebut sebagai saingan terbarudurian Musang King. Durian varian Tupai King tengah ngetren meski harganya mahal.
Di tengah musim durian yang sedang berlangsung, para penggemar durian seakan dimanjakan dengan banyaknya varian durian yang memiliki ciri khas yang unik. Bahkan banyak penggemar durian rela merogoh kocek untuk bisa mencicipi durian idamna mereka.
Seperti durian Musang King, Black Thorn dan D24. Tapi baru-baru ini muncul varian durian terbaru yang bisa dibilang premium karena harganya mahal, namanya durian Tupai King.
Dilansir dari WOB (17/07), lewat video dari akun Facebook Buza Biz, ada satu penjual durian dari Penang bernama Brian Ong yang mempopulerkan Tupai King.
Durian satu ini rata-rata memiliki berat mencapai 3 kg dan harganya berkisar di angka RM 600 – RM 1000 (Rp 2 jt – Rp 3,5 juta). Tentunya harga ini tergantung pada kualitas buah dan kesegaran buah.
Varian Terbaru dan Langka! Durian Tupai King Harganya Rp 3.5 Juta Foto: Site News
|
Banyak orang yang penasaran mengapa harga Tupai King jauh lebih mahal dari Musang King. Ternyata karena varian durian ini terbilang cukup langka di Malaysia.
“Durian Tupai King tak selalu tersedia di pasar Malaysia. Produksinya juga tidak sebanyak durian jenis lain,” ungkap Brian.
Durian yang juga dikenal dengan nama D214 ini memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dari druian lainnya.
“Bagian daging durian itu warnanya kebanyakan kuning dengan semburat kehijauan. Lalu lemaknya juga banyak, aromanya harum seperti Musang King tapi rasa durian ini sedikit pahit,” sambung Brian.
|
Di Penang, Tupai King resmi didaftarkan sebagai varian durian terbaru pada bulan Februari lalu. Tupai King digadang-gadang akan menjadi saingan terbaru Musang King dalam segi rasa, harga sampai popularitas.
Meski belum begitu populer di Indonesia, tapi penggemar Tupai King sudah banyak di Singapura. Banyak penjual durian yang menawarkan Tupai King dengan harga SGD 58 (Rp 703.662) per kilogramnya.
Baca Juga: Harga Durian di Singapura Rp 700 Ribu per Kg, Tetap Laris Manis!” selengkapnya
(sob/odi)