Rabu, Februari 26


Jakarta

Vadel Badjideh akhirnya buka suara soal kisruh uang endorse putri Nikita Mirzani, LM, melalui kuasa hukumnya, Razman Arif Nasution. Uang yang jumlahnya sekitar Rp 100 juta diakui Vadel Badjideh dititipkan ke kakaknya, Martin Badjideh.

Tim kuasa hukum Vadel Badjideh, Razman dan Rahmat, menjelaskan soal uang endorsement tersebut. Menurutnya semua uang itu digunakan untuk kebutuhan LM selama tinggal di apartemen.

“Vadel bilang penghasilan LM itu berkisar antara Rp 50 sampai Rp 100 juta. Tapi kalau nilai pastinya nggak tahu,” ungkap Razman selaku pengacaranya, saat ditemui di Polres Jakarta Selatan, Senin (24/2/2025).


Razman kemudian meminta timnya, Rahmat, untuk menjelaskan keberadaan uang tersebut. Rahmat langsung mendengarkan pernyataan soal uang tersebut dari Vadel Badjideh.

“Keperluannya apa saja sih? Yang pertama soal biaya hidup mereka, biaya perawatan diri, beli skincare. Vadel juga menyatakan bahwa LM termasuk pakai skincare yang mahal, dan untuk belanja di mall,” beber Rahmat.

Ia menjelaskan kebutuhan LM memang banyak. Rahmat melanjutkan, uang endorsement dititipkan ke kakak Vadel adalah permintaan putri Nikita Mirzani.

“Bahkan keluarga Vadel beberapa kesempatan sudah mengingatkan untuk LM jangan terlalu boros untuk uang. Artinya memang keperluan LM sendiri banyak, tapi poinnya kenapa uangnya ini dititipkan LM ke keluarga Vadel itu memang atas permintaan LM sendiri,” paparnya lagi.

Nikita Mirzani sempat menyebutkan soal keluarga Vadel Badjideh selama ini menguasai uang putrinya, pada wawancara sebelumnya. Bahkan untuk makan sehari-hari, Nikita menyebut LM disebut harus menunggu transferan dari Martin Badjideh.

“Sedikit saja nih saya kasih tahu, LM itu pernah minum air keran dan dia pernah makan makanan kemarin,” kata Nikita Mirzani di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (14/2).

Selama menerima endorsement, LM tak pernah memegang uangnya sendiri.

“Karena segala apa pun penghasilannya LM dari endorse dan lain-lain itu masuk ke rekeningnya Martin,” sebut Nikita Mirzani.

“Hati saya tersayat-sayat, ternyata dia untuk makan saja harus nunggu transferan keluarganya (Vadel),” tegasnya.

(wes/pus)

Membagikan
Exit mobile version