Jakarta –
Presenter sekaligus anggota DPR RI, Uya Kuya kerap menuai pujian berkat kesuksesan pola asuhnya terhadap dua anaknya, Cinta Kuya dan Nino Kuya, yang dikenal mandiri meski tinggal jauh darinya di Amerika Serikat.
Bahkan, Cinta baru-baru ini mendapat perhatian publik karena aksinya membuka dapur darurat untuk para korban kebakaran di Los Angeles.
Ditemui di Studio Trans TV, Mampang, Jakarta Selatan, Uya Kuya mengungkapkan pandangannya tentang pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter anak.
“Anak itu besar dan tumbuh menjadi seperti apa tergantung didikan orang tuanya,” kata Uya Kuya, Sabtu (25/1/2025).
Uya Kuya mengaku bangga melihat anak-anaknya tumbuh mandiri dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
“Setelah bisa menjadikan anak-anak saya seperti itu, anak yang mandiri, anak yang punya hati, anak yang sukses, dan tidak mau sibuk ngurusin-ngurusin orang, cukup ngurusin dirinya sendiri,” ujarnya.
Meski begitu Cinta Kuya tetap mendapatkan hujatan dari netizen mengenai aksinya membantu warga kebakaran LA. Uya Kuya pasang badan mengenai hal tersebut.
“Dia dihujat kan? Dia dibilang, ‘Ngapain Amerika dibantuin?’ Tapi dia tetap tenang. Dia bilang, ‘Kenapa nggak bantu Palestina?’ Cinta cuma jawab, ‘Gua kan di Amerika.’ Pas dibilang begitu, Cinta memberitahu kalau dia juga ikut demo di kampusnya soal Palestina dan berdonasi. Malah dibilang lagi, ‘Kenapa nggak bantu orang Indonesia?’ Ya gua bingung,” ujar Uya lagi.
Menurut Uya, Cinta sudah terbiasa menghadapi komentar miring dari netizen Indonesia.
“Tapi Cinta cuma ketawa, ‘nih Pah, lihat netizen segini doang. Jadi emang nggak bisa diajak berdiskusi kalau netizen’, dia bilang begitu. Jadi kita ngapain berdiskusi, cuma karena Cinta kan kuliah di Amerika, dia pikirannya maju,” imbuhnya.
Uya juga mengungkapkan bahwa Cinta memiliki prinsip kuat dan pemikiran yang terbuka.
“Jadi dia berprinsip, saya harus bisa mengemukakan apa yang ada di pikiran dia. Tapi ya gua bilang, kalau netizen emang nggak bisa diskusi. Nggak usah diajak berdiskusi nggak usah diladenin,” pungkasnya.
(fbr/wes)
