Kamis, Maret 6

Gaza City

Idul Fitri tahun ini terasa begitu memilukan bagi mayoritas warga Gaza, Palestina. Pasalnya, invasi Israel di Gaza membuat mereka kehilangan kerabat dan terpaksa hidup di pengungsian.

Dilansir Al-Jazeera, Rabu (10/4//2024) banyak warga Gaza yang kehilangan anggota keluarganya. Hal ini begitu tampak karena ada 33.000 lebih korban jiwa akibat konflik ini.

Idul Fitri biasanya merupakan hari yang menyenangkan untuk umat Islam di seluruh dunia, justru menjadi hari berkabung bagi warga Gaza.


“Idul Fitri itu menyedihkan… sejak pagi saya (duduk) di makam anak saya,” kata ibu dari Fouad Abu Khamash, anggota tim Bulan Sabit Merah di Jalur Gaza yang dibunuh oleh pasukan Israel saat bekerja.

Sementara itu, wanita lainnya, Um Ahmad baru saja kehilangan suaminya. Dia mengatakan hari ini tidak terasa seperti Idul Fitri.

“Saat kami bangun, saya merindukan suami saya, yang menjadi syahid dalam perang ini,” katanya.

Dia mengatakan tak merasakan suasana Idul Fitri. Tak ada pakaian untuk anak-anak. Dia merasa sedih hari ini.

“Tidak ada suasana Idul Fitri, pakaian Idul Fitri untuk anak-anak, dan kami tidak bisa menyiapkan kue Idul Fitri. Tidak ada Idul Fitri tahun ini; Saya sedih hari ini,” ujarnya.

Untuk diketahui, jumlah korban tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza telah mencapai 33.482 dari total 76.049 orang. Ini merupakan data kementerian kesehatan wilayah Palestina.

Jumlah korban bertambah setelah 122 orang tewas dalam 24 jam terakhir.

(rdp/imk)

Membagikan
Exit mobile version