Sabtu, Juli 6


Jakarta

Semua pusat kesehatan dan rumah sakit di Bangladesh telah diperintahkan untuk menyediakan obat anti-bisa. Alasannya adalah terdapat laporan lonjakan gigitan ular di seluruh penjuru negeri.

Mengutip BBC, Kamis (4/7/2024), Menteri Kesehatan Bangladesh Dr Samanta Lal Sen juga mendesak masyarakat untuk membawa korban gigitan ular ke rumah sakit sesegera mungkin.

Rumah sakit-rumah sakit di daerah pedesaan Bangladesh telah melaporkan adanya peningkatan jumlah korban yang digigit ular, terutama ular berbisa russell, yang banyak ditemukan di Asia Selatan.


Insiden itu menjadi topik utama di media sosial Bangladesh dalam beberapa minggu terakhir.

Karena ular itu memangsa hewan pengerat, ular berbisa russell sering ditemukan di dekat pemukiman manusia dan di lahan pertanian terutama selama musim panen.

Sebuah penelitian pada tahun 2023 mengatakan sekitar 7.000 orang meninggal di Bangladesh setiap tahunnya akibat gigitan ular. Sebagian besar korban dapat bertahan hidup jika diobati dengan anti-bisa dengan cepat.

Ular berbisa Russell dinyatakan punah di Bangladesh pada 2002, namun spesies itu sekarang telah kembali.

Para ilmuwan percaya bahwa ular yang biasanya hidup di daerah kering ini telah beradaptasi dengan kondisi iklim yang berbeda, dan kini telah menyebar ke lebih dari 25 distrik di Bangladesh.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa gigitan ular merupakan salah satu penyakit tropis yang paling terabaikan dan telah menjadikan penanganannya sebagai prioritas.

(msl/fem)

Membagikan
Exit mobile version