Jakarta –
Sektor pariwisata di Turki mengalami kemerosotan yang signifikan. Hotel-hotel dikabarkan kosong karena wisatawan lokal memilih melancong ke Yunani.
Melansir Mirror, Senin (22/7/2024), sejak Yunani memperkenalkan visa on arrival kepada Turki, saat itu pula warga Turki berbondong-bondong berwisata ke negara tersebut. Warga negara Turki dapat mengunjungi sepuluh pulau di Yunani dan tinggal hingga tujuh hari dengan visa ekspress sekali masuk.
Sementara itu, dalam sepuluh hari pertama di April saja, pulau-pulau seperti Lesvos, Chios, Samos, Kos, dan Rhodes di Yunani secara kolektif sudah menyambut 20.690 wisatawan Turki.
Hal tersebut sayangnya berdampak buruk ke sektor wisata dalam negeri Turki. VisaGuide.World mengabarkan banyak kamar hotel di resor-resor Turki yang kosong.
Penurunan pariwisata dalam negeri bahkan memaksa resor-resor Turki seperti Borum memangkas harga hingga 50 persen dari paruh kedua bulan Juli dan dua minggu pertama bulan Agustus nanti. Itu dilakukan agar dapat menarik pengunjung.
“Karena biaya tetap, seperti listrik, personil dan sewa hotel, bersifat tetap, sementara biaya makanan, minuman, dan kebersihan lainnya bersifat variabel, rekan-rekan pengusaha perhotelan kami membuat perhitungan dan memberikan diskon sehingga setidaknya kamar-kamar tidak akan tetap kosong, mereka dapat menggaji staf dan tidak merumahkan mereka,” kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah TURSAB (Asosiasi Agen Perjalanan Turki), Demir.
Menurut Organisasi Pariwisata Nasional Yunani (GNTO), pada tahun 2023 Yunani telah mendatangkan 33 juta wisatawan ke seluruh objek wisata. Itu adalah peningkatan yang mengejutkan lantaran di tahun sebelumnya hanya lima juta orang. Hal tersebut membuat Yunani masuk ke sepuluh besar negara yang paling banyak dikunjungi secara global.
Sedangkan ibu kota Yunani, Athena, telah menampung tujuh juta turis tahun lalu. Angka itu masih akan meningkat sebesar 20 persen pada tahun ini. Namun, kendati ledakan wisatawan dapat berdampak ke perekonomian, tetapi hal itu juga menimbulkan krisis perumahan yang begitu parah di Athena khususnya.
Bahkan, di banyak lanskap kota di Athena, jendela-jendela toko dihiasi dengan grafiti yang ditulis para warga yang bertujuan mengusir wisatawan.
(wkn/fem)