Rabu, Januari 15


Jakarta

Kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo turun pada 2024. Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki jadi penyebab utamanya.

Kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat sebanyak 411.349 wisatawan berkunjung ke Labuan Bajo sepanjang 2024, turun dari 423.847 wisatawan pada 2023.

“Kunjungan wisatawan ke Manggarai Barat ini ada yang berkunjung ke TNK (Taman Nasional Komodo) dan ada yang berkunjung di luar kawasan Taman Nasional Komodo,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori, Senin (13/1/2025).


Data kunjungan wisatawan dihitung dari jumlah kunjungan ke Taman Nasional Komodo (TNK) yang dikelola Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) dan ke spot wisata di luar TNK yang dikelola oleh Disparekrafbud Manggarai Barat.

Pada 2024, sebanyak 334.206 wisatawan mengunjungi TNK, sementara 77.143 wisatawan mengunjungi spot wisata di luar TNK. Meskipun kunjungan ke TNK meningkat dibandingkan 2023, penurunan tajam kunjungan ke destinasi di luar TNK menyebabkan total kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo menurun. Pada 2023, destinasi di luar TNK mencatat 93.220 kunjungan wisatawan.

Stefanus menjelaskan, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur pada November 2024 berdampak signifikan terhadap penurunan kunjungan wisatawan, terutama wisatawan nusantara (wisnus) yang biasanya mendominasi kunjungan ke destinasi di luar TNK pada akhir tahun.

“Ini hampir pasti karena dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang hampir tiga minggu membatalkan semua jadwal-jadwal perjalanan wisata,” katanya.

Ia menambahkan, dampak erupsi tersebut tidak hanya mengurangi jumlah kunjungan, tetapi juga memengaruhi pendapatan asli daerah (PAD). “Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki kemarin itu sangat berdampak tidak hanya mengurangi jumlah kunjungan tetapi juga capaian PAD,” jelas Stefanus.

Stefanus menegaskan bahwa penurunan kunjungan tidak disebabkan oleh berkurangnya minat wisatawan, melainkan karena kejadian alam yang tidak dapat diantisipasi. “Bukan (bukan karena minat wisatawan menurun), karena kejadian alam, force majeure, ini di luar kemampuan manusia,” tegasnya.

Diketahui, kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo pada 2024 masih didominasi wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 229.763 orang, sementara wisnus tercatat sebanyak 181.586 orang.

Baca artikel selengkapnya di detikBali

(msl/msl)

Membagikan
Exit mobile version