Minggu, Februari 9


Jakarta

Seorang turis kedua ditemukan meninggal di hostel yang sama di Sri Lanka, tempat seorang turis Inggris sebelumnya juga meninggal dunia. Akibat keracunan pembasmi kutu busuk.

Polisi kini tengah menyelidiki kemungkinan kematian tersebut disebabkan oleh bahan kimia beracun yang digunakan untuk membasmi kutu busuk.

Melansir The Mirror, Jumat (7/2/2025) seorang warga negara Jerman, Nadine Raguse, menjadi korban kedua yang meninggal setelah menginap di Miracle Colombo City Hostel di Kolombo. Ia menginap bersama temannya asal Inggris bernama Ebony McIntosh yang merupakan korban pertama.


Ebony meninggal dunia di rumah sakit, hal itu terjadi setelah kamar tempat mereka menginap difumigasi untuk mengusir hama. Juru bicara Kepolisian Sri Lanka, Buddhika Manatunga, mengonfirmasi bahwa pengasapan tersebut dilakukan beberapa hari sebelum kematian kedua wanita tersebut.

Saat ini, penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan apakah kematian mereka disebabkan oleh keracunan pestisida yang berbahaya. Berdasarkan laporan, kamar yang bersebelahan dengan kamar Ebony difumigasi pada tanggal 30 Januari, lalu disegel selama 72 jam.

Tempat tersebut sekarang ditutup sementara untuk memungkinkan penyelidikan lebih lanjut mengenai kejadian ini. Pemeriksaan post-mortem terhadap Ebony akan dilaksanakan setelah keluarganya tiba di Sri Lanka pada 10 Februari.

Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris menyatakan bahwa mereka memberikan dukungan kepada keluarga Ebony dan sedang berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat.

“Kami akan membantu keluarga Ebony yang meninggal di Sri Lanka dan sedang menghubungi pihak berwenang setempat,” bunyi informasi itu.

Sementara itu, keluarga dan teman-teman Ebony memberikan penghormatan yang mendalam dan menggambarkannya sebagai sosok yang baik hati, lucu, dan penuh tekad. Saudara perempuan Ebony, India, pun menulis kesannya dengan penuh haru.

“Untuk Ebony-ku, adikku yang cantik, terima kasih telah menjadi kakak perempuanku. Saya benar-benar hancur, saya tidak percaya saya harus menulis ini, rasanya seperti mimpi buruk yang tak pernah saya alami. Kami akan mendapatkan keadilan untukmu, kau masih memiliki banyak waktu untuk hidup,” jelas ucapan haru itu.

Mereka mengungkapkan bahwa Ebony adalah salah satu dari beberapa orang yang dilarikan ke rumah sakit pekan lalu. Sementara korban lainnya mengalami muntah dan kesulitan bernapas.

Melalui platform GoFundMe, India McIntosh menyatakan bahwa Ebony ‘tersiksa’ di asrama, bersama dengan beberapa orang lainnya yang juga dirawat di rumah sakit karena muntah dan mual. Ebony, yang mengalami kesulitan bernapas, meninggal kurang dari seminggu setelah tiba di Sri Lanka pada 1 Februari lalu.

“Kami bahkan tidak bisa membayangkan betapa takutnya dia saat itu, dan sangat menyakitkan bagi kami untuk memikirkan penderitaannya,” ucap India.

(upd/upd)

Membagikan
Exit mobile version