Jakarta –
Turis asal Jepang mengaku dirinya dipalak pengamen saat naik angkot di Bogor, Jawa Barat. Turis itu mengungkapkan peristiwa pemalakan melalui akun media sosialnya.
Polisi yang mengetahui curhatan viral itu langsung bergerak melakukan razia terhadap preman dan pengamen di Bogor. Sebanyak 20 orang pengamen diamankan.
“Kami melaksanakan penertiban premanisme, anak jalanan, pengamen yang meresahkan wisatawan domestik dan asing di wilayah Kota Bogor. Ada 20 orang yang diamankan, bekerja sebagai pengamen dan pengemis,” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi, Minggu (24/11/2024).
Aji menyampaikan razia digelar merespons curhatan turis tersebut. Peristiwa pemalakan terjadi pada Sabtu (23/11).
Dalam postingannya, wisatawan asing itu menyebutkan Bogor sebagai kota yang menyeramkan. Bahkan dia mengatakan tidak akan datang kembali.
“Kami lakukan ini karena ada video TikTok yang di-upload wisatawan asing, terkait pemaksaan permintaan uang yang dilakukan pengamen,” kata Aji.
“Ini kolaborasi antara Polresta Bogor Kota dengan Pemkot, yakni Satpol PP dan Dinsos. Kami harapkan para wisatawan yang akan menghabiskan waktu akhir pekan di sini bisa merasa aman, nyaman dengan ketertiban di kota ini,” imbuhnya.
Aji mengaku belum mengetahui lokasi pasti di mana peristiwa pengamen maksa minta uang dalam angkot terjadi. Akan tetapi pihaknya melakukan antisipasi agar hal tersebut tidak terulang.
“Kami belum tahu wilayahnya di mana, hanya menyebutkan Bogor. Tapi kami akan tetap melakukan upaya preventif dan komprehensif untuk menindak dan menertibkan di wilayah Kota Bogor, sehingga dapat menjadi kota aman, nyaman, tertib, dan kondusif,” kata Aji.
13 Pengamen Positif Narkoba
Mereka juga menjalani tes urine. Hasilnya, 13 orang di antaranya dinyatakan positif narkoba setelah menjalani tes urine.
“Dari 20 orang yang diamankan, setelah dilakukan tes urine terdapat 13 orang positif (+) benzo,” ucap Aji.
Aji mengatakan 13 pengamen positif saat ini diperiksa di Satnarkoba Polresta Bogor Kota. Sementara pengamen dan pengemis negatif narkoba diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor.
“(Pengamen positif narkoba) kemudian dibawa dan diamankan di Satres Narkoba Polresta Bogor Kota. Untuk sisanya diserahkan ke Dinas Sosial Kota Bogor,” kata Aji.
Baca artikelnya di detiknews
(sym/sym)