Senin, Juli 1


Jakarta

Italia melalui kedutaan besar di Indonesia meresmikan pusat layanan visa di Jakarta. Mereka melihat permintaan yang sangat besar dari traveler di Indonesia.

Kantor visa Italia berlokasi di Chubb Square, Lantai 9, Jalan MH Thamrin yang dikerjasamakan dengan VFS Global. Keberadaannya juga difokuskan untuk traveler asal Timor Leste dengan jam layanan mulai dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.

“Fasilitas ini baru berjalan beberapa minggu lalu. Pusat visa memiliki waktu layanan yang lebih lama dan kami punya staf yang berdedikasi dan semua yang ada di fasilitas ini bisa digunakan untuk traveler Indonesia dan Timor Leste,” kata Dubes Italia untuk Indonesia, HE Benedetto Latteri, Jumat (28/6/2024).


“Permintaan visa yang meningkat membuat Kedubes Italia membuka layanan ini. Visa yang dikeluarkan di sini untuk semua jenis, mulai dari visa liburan hingga visa bisnis,” imbuh dia.

Benedetto mengatakan bahwa kantor layanan visa Italia ini adalah perjalanan panjang untuk membuat layanan visa yang baik. Karena, keberadaannya akan memotong waktu pengajuan, meski ada faktor high season atau low season.

Ia juga mengungkapkan bahwa pengajuan visa di kantor layanan Italia dapat memberi keuntungan tersendiri. Dan Benedetto menjelaskan bahwa visa Italia dan Schengen sangat mirip atau bahkan sama.

Dubes Italia, Benedetto (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)

“Visa ini sebenernya sama dengan visa Schengen. Namun Schengen itu untuk jangka pendek atau hanya 90 hari dalam satu semester. Tapi negara anggota Schengen bisa mengeluarkan visa hingga satu tahun,” kata dia.

Di sisi lain, Benedetto juga menjelaskan tentang hubungan antara Italia dan Indonesia yang tebrilang sangat baik dalam berbagai hal. Terutama dalam isu internasional misalnya, mereka pernah menjaga Lebanon bersama-sama.

Turis Indonesia berkelakuan baik

Lalu, Benedetto juga menyorot tentang kelas menengah yang semakin tumbuh dengan baik di Indonesia. Keadaan itu berimbas akan adanya lonjakan kunjungan ke Italia yang harus disambut dengan fasilitas yang memadai pula.

“Indonesia sangat besar penduduknya. Kita melihat kelas menengah atas sangat tertarik ke berbagai negara, juga ke Italia,” kata Benedetto.

“Ada kenaikan traveler dari Indonesia dan Timor Leste. Traveler Indonesia sangat baik perilakunya ketika di sana sehingga membuat Italia yakin membuat fasilitas ini,” ucap dia.

“Kami sangat bangga bahwa Italia sangat dikenal traveler Indonesia. Jadi tidak ada strategi khusus menggaet orang sini. Target kami bukan angka tapi kepuasan para traveler,” urai dia.

Di akhir perbincangan Benedetto mengungkapkan bahwa Italia memiliki empat musim, dengan semua musim memiliki tradisi, alam, dan makanan berbeda.

“Saya memilih musim semi dan gugur karena dapat menikmati suhu yang nyaman, tidak terlalu dingin dan tidak pula panas,” kata dia.

Untuk diketahui, traveler Indonesia yang ke Italia pada tahun 2019 mencapai 30.500 orang. Lalu pada 2024 pertengahan mencapai 7.000 dengan sebelumnya masih tanpa kantor visa.

(msl/wsw)

Membagikan
Exit mobile version