Selasa, Februari 25


Sapporo

Wisata yang menawarkan pengalaman jadi daya tarik tersendiri. Seperti tur di Jepang yang menawarkan pengalaman menyekop salju.

Dilansir dari SCMP, Senin (24/2/2025) beberapa hotel dan agen tur di Jepang menambah kreasi baru dengan menawarkan pengalaman menyekop salju sebagai objek wisata unik bagi turis mancanegara.

Khususnya turis China, selama liburan Festival Musim Semi pada bulan Januari dan Februari, Jepang muncul sebagai salah satu tujuan internasional teratas. Pesanan wisata untuk perjalanan ke Jepang meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan liburan Festival Musim Semi tahun lalu.


Salah satu aktivitas yang viral di kalangan wisatawan adalah menyekop salju. Menurut media Jepang TBS Television, agen tur lokal di Sapporo, yang terletak di prefektur Hokkaido di Jepang utara, memperkenalkan tur menyekop salju sebagai ciri khas setempat.

Sapporo, rumah bagi dua juta penduduk, terkenal sebagai salah satu kota bersalju paling banyak di dunia. Kota ini mengalami suhu di bawah nol selama sepertiga tahun dan rata-rata hujan salju setinggi lima meter setiap musim dingin.

Salah satu agen yang menawarkan trip unik ini adalah Tobu Top Tours. Mereka memberi traveler kesempatan langka untuk naik kendaraan khusus pembersih salju dan melihat salju dikeruk. Dengan harga 250.000 yen (Rp 27 juta) untuk satu hingga enam orang, pengalaman ini tersedia dari Januari hingga awal Maret.


Di platform media sosial Tiongkok RedNote, beberapa rumah singgah Hokkaido juga mulai menawarkan tumpangan truk pembersih salju untuk menarik turis.

Walau terkesan kegiatan sederhana, namun berdasarkan laporan menunjukkan bahwa beberapa wisatawan menikmati pengalaman langsung menyekop salju selama kunjungan mereka ke Jepang utara.

Khususnya turis China, mereka banyak berbagi pengalaman pertama mereka menyekop salju di Jepang di RedNote. Fenomena ini menyoroti tren baru di kalangan pelancong muda Tiongkok yang kini lebih mengutamakan petualangan berdasarkan pengalaman daripada berbelanja.

Banyak yang terkejut bahwa pekerjaan padat karya seperti itu, yang sering kali tidak disukai oleh penduduk setempat, telah berubah menjadi usaha wisata yang menyenangkan bagi turis asing.

(sym/wsw)

Membagikan
Exit mobile version