Sabtu, Februari 22


Jakarta

Semburan lava spektakuler di Gunung Etna menarik ribuan wisatawan, namun meningkatkan risiko keamanan. Pemandu dan petugas penyelamat sangat dibutuhkan.

Dikutip dari CNN, Jumat (21/2/2025), Salvo Cocina, kepala badan Perlindungan Sipil regional Sisilia, mengatakan masuknya wisatawan secara tiba-tiba telah menjadi risiko keamanan.

“Sebagian besar turis dilengkapi dengan peralatan lengkap dan ditemani oleh pemandu gunung dan vulkanologi. Tetapi ada juga ribuan orang yang terus berdatangan, parkir sembarangan dan mendaki di tepi jalan yang sempit, menghalangi sirkulasi kendaraan penyelamat,” katanya.


Pada Senin, sebanyak delapan orang yang mencoba mendaki gunung tanpa pemandu tersesat selama beberapa jam sebelum tim penyelamat menemukan mereka. Kemudian pada Minggu, seorang pria berusia 48 tahun mengalami patah tulang kaki setelah terjatuh di atas es.

Ia menambahkan bahwa kehadiran petugas penyelamat, termasuk ambulans 4×4 dan kendaraan off-road lainnya, sangat penting bagi mereka yang bekerja di gunung berapi dan para pemandu yang diberi wewenang untuk membawa orang-orang ke atas gunung.


“Menghalangi mereka akan menciptakan situasi yang berbahaya bagi semua orang,” katanya.

Gunung Etna erupsi (CNN)

Menurut Institut Geofisika dan Vulkanologi Nasional, fase erupsi saat ini dimulai pada tanggal 11 Februari. Video dan foto-foto lava berwarna oranye terang yang mengalir menuruni lereng gunung kemudian viral setelah sekelompok pendaki mengunggahnya di media sosial.

Boris Behncke, seorang ahli vulkanologi dari Etna Observatory, yang tinggal di lereng gunung, mengatakan bahwa lava tersebut telah turun hingga ketinggian 1.950 mdpl dan menghancurkan pepohonan di dekat sebuah jalan raya.

Bandara Catania juga mengalihkan penerbangan untuk menghindari abu pada hari Minggu dan Senin namun kini semua layanan telah dibuka kembali. Bandara ini ditutup beberapa kali dalam setahun karena gunung berapi aktif ini.

Selain menjadi gunung berapi stratovolkano paling aktif di dunia, Gunung Etna juga merupakan gunung berapi tertinggi di Eropa dengan ketinggian sekitar 3.350 mdpl.

Pada tahun 2023, awan abu vulkanik yang keluar dari gunung berapi ini memicu penutupan salah satu bandara terbesar di Sisilia, yang mengakibatkan penerbangan ditunda, dibatalkan, dan dialihkan.

(msl/fem)

Membagikan
Exit mobile version