Minggu, Desember 29


Jakarta

Peristiwa politik sepanjang 2024 terbilang panas. Diawali kontestasi Pilpres, berlanjut ke Pemilihan Kepala Daerah Serentak.

detikcom mengulas peristiwa politik yang terjadi saat Pilkada serentak. Medan pertempuran yang juga jadi sorotan yakni berakhirnya hegemoni di 2 daerah tetangga Jakarta. Dua wilayah itu Banten dan Depok.

Pertempuran politik di dua daerah itu tak kalah heboh selama kontestasi Pilkada 2024. Dinamika terjadi mulai dari pendaftaran paslon Pilgub Banten. Airin Rachmi Diany nyaris tak ikut Pilgub Banten lantaran Golkar sempat mengumumkan mendukung Andra Soni.


Airin kemudian datang ke markas PDIP agar bisa bertarung di Banten. Kehadiran Airin di kandang Banteng itu rupanya membuat Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri berapi-api. Airin ditunjuk-tunjuk oleh Mega hingga diminta pakai baju merah.

Peristiwa itu kemudian membuat Golkar ubah strategi. Ketum Bahlil menarik dukungan untuk Andra Soni dan mengusung Airin di Pilgub Banten.

Sementara di Depok, sejarah PKS menguasai daerah dengan julukan Kota Belimbing itu berakhir. Berikut ulasannya:

Tumbang Dinasti Ratu Atut di Banten

Dinasti politik Ratu Atut Chosiyah tumbang di Pilkada 2024. Dari empat keluarganya yang bertarung di wilayah Banten, hanya satu yang memenangkan kontestasi.

Ratu Atut mulai menjadi pimpinan daerah di Banten tahun 2002. Kala itu dia menjadi Wakil Gubernur setelah Banten resmi menjadi provinsi tahun 2000.

Selama 3 tahun Ratu Atut menjadi Wagub Banten mendampingi Djoko Munandar. Lalu pada tahun 2005, Djoko terkena kasus penyalahgunaan dana Rp 14 miliar untuk memperkaya anggota DPRD Banten.

Atut naik jadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten usai Djoko berkasus. Dia menjabat Plt Gubernur Banten hingga akhir jabatan.

Pertarungan Politik berikutnya, Ratu Atut menang Pilkada 2007-2012. Kemenangan Ratut Atut di Banten belanjut ke periode 2 Pilkada 2012-2017.

Namun, baru dua tahun menjabat, Ratu Atut terjerat kasus dugaan korupsi suap Pilkada Lebak kepada mantan ketua MK Akil Mochtar. Atut ditahan KPK dan digantikan wakilnya, Rano Karno.

Meski demikian pengaruh Ratu Atut di Banten masih kuat hingga merambah ke kabupaten dan Kota. Adiknya, Ratu Tatut Chasanah menang Pilbup Serang dua periode. Kemudian Airin Rachmi Diany juga terpilih sebagai Walkot Tangsel 2 periode sejak 2011 hingga 2021.

Kini, lain cerita nasib trah Ratu Atut di Pilkada 2024. Empat keluarganya yang bertarung di Banten antara lain Airin yang maju di Pilgub Banten. Airin merupakan ipar dari Ratu Atut.

Kemudian Andika Hazrumy anak Ratu Atut yang maju Pilbup Serang. Cawalkot Serang, Ratu Ria Maryana yang merupakan adik tiri Ratu Atut. Anak Ratu Tatu, Lalu Pilar Saga Ichsan, maju cawawalkot Tangsel.

Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Airin kalah dari Andra Soni. Di Pilbup Serang, Andika juga dikalahkan Ratu Rachmatu Zakiyah.

Kemudian Ratu Ria turut tak berdaya dari lawannya Budi Rustandi yang menjadi Walkot Serang terpilih. Satu-satunya keluarga Ratu Atut yang menang Pilkada yakni keponakannya, Lalu Pilar Saga Ichsan. Dia menang Pilwalkot Tangsel bersama Benyamin Davnie.

Runtuh Dominasi PKS di Depok

Akhir pahit juga harus ditelan PKS di Pilkada 2024, khususnya Pilwalkot Depok. Dominasinya hampir 20 tahun di Depok resmi berakhir.

Paslon yang diusung PKS, Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq kalah dari Supian Suri-Chandra yang diusung Gerindra, PDIP, Nasdem, PAN, PKB, PPP, Demokrat, Perindo, Partai Buruh, Gelombang Rakyat Indonesia dan Partai Ummat.

Berdasarkan rekapitulasi perhitungan suara KPU Depok, Supian Suri-Chandra mendapatkan 451.785 suara. Sementara Imam Budi Hartono-Ririn Farabi memperoleh 396.863 suara.

Atas hasil tersebut, paslon yang diusung PKS dan Golkar itu kemudian menggugat ke MK. Permohonan gugatan diajukan pada Jumat (6/12/2024).

Dilihat di situs MK, gugatan yang dilayangkan Iman-Ririn dengan Nomor 113/PAN.MK/e-AP3/12/2024. Gugatan diajukan Pukul 22.15 WIB.

“Pokok permohonan perselisihan hasil pemilihan umum walikota Kota Depok Tahun 2024,” demikian bunyi permohonan.

Pihak termohon dalam perkara ini adalah KPU Depok. Iman-Ririn memberikan kuasanya kepada Rico Novianto Hafidz dkk.

Bendahara Umum (Bendum) DPD PKS Depok, Ade Supriatna, mengatakan partainya tak akan beroposisi dengan Supian-Chandra.

Menurutnya DPRD Depok berperan sebagai penyelenggara. Selain, menurut Ade, dalam peraturan UU tak ada istilah oposisi pemerintahan daerah.

“Dari dulu, sejak ada Undang-Undang Pemerintahan Daerah nomor 23 tahun 2014 juga, posisi DPRD itu sama-sama dengan pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Jadi sebenarnya, di pemerintahan daerah itu ya DPRD juga sebagai penyelenggara, jadi tidak ada oposisi sebenarnya,” kata Ade kepada wartawan, Senin (9/12/2024).

Ade mengatakan anggota DPRD yang tersebar di daerah pemilihan (dapil) memperjuangkan aspirasi publik yang mungkin tidak selaras dengan pemerintah. PKS akan mengawal program dan visi-misi janji kampanye paslon terpilih yang tertera di rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).

Sepekan kemudian, Imam Budi Hartono mengucapkan selamat kepada Supian Suri-Chandra. Ucapan selamat itu diutarakan Imam melalui laman Instagram pribadinya @Imambhartono.

“Dalam ajang Pilkada Depok, lalu seperti pilkada-pilkada seluruh Indonesia pasti ada yang kalah, pasti ada yang menang. Kami pasangan nomor urut 1, Imam-Ririn ingin menyampaikan dan mengucapkan selamat kepada pasangan nomor urut 2, Bapak Supian Suri dan Bapak Chandra yang terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok,” kata Imam seperti dilihat detikcom, Kamis (19/12/2024).

Imam mengucapkan terima kasih kepada partai pengusungnya. Dia juga tak lepas mengucapkan terima kasih kepada para pendukung dari berbagai kalangan di Kota Depok.

Imam juga mengucapkan permohonan maaf apabila ada kesalahan saat berkampanye. Dia mengajak seluruh pihak berkontribusi membangun Kota Depok.

“Serta kami ucapkan permohonan maaf jika selama kampanye sampai hari ini Ada kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Mari kita kembali membangun Kota Depok yang kita cintai,” ujarnya.

Simak juga Video ‘Gerindra Jadi Partai Paling Informatif versi KIP, Disusul PKS-PDIP’:

[Gambas:Video 20detik]

(idn/imk)

Membagikan
Exit mobile version