Kamis, Maret 13

Jakarta

Raksasa chip asal Taiwan, TSMC, belum lama ini mengumumkan akan berinvetasi di Amerika Serikat senilai USD 100 miliar, membuat total investasi mereka di negeri Paman Sam tembus USD 160 miliar. Aksi TSMC itu rupanya membuat sebagian pihak di Taiwan ketakutan.

Chip canggih TSMC digunakan dari smartphone sampai jet tempur sehingga peran mereka sangat krusial. Seiring dengan ancaman China yang ingin menginvasi Taiwan, Amerika Serikat saat era Joe Biden sampai sekarang Donald Trump pun meminta agar ada produksi TSMC di negara itu.

Chairman TSMC CC Wei dan Presiden Taiwan, Lai Ching-te, menegaskan bahwa investasi besar di AS bukan karena tekanan dari Trump. “Kapanpun TMSC membuat produksi di luar Taiwan, itu selalu didorong permintaan konsumen,” kata Wei yang dikutip detikINET dari Deutsche Welle.


Dia juga berjanji teknologi TSMC yang paling canggih akan tetap berada di Taiwan. Namun demikian, pakar menilai TSMC takkan mau menambah investasi di AS tanpa tekanan dari Trump. Terlebuh belum jelas apakah memproduksi chip di AS dengan biaya tinggi akan menguntungkan.

Nah selama ini, ‘perisai silikon’ Taiwan adalah perlindungan keamanan penting bagi mereka, terutama dari ancaman China. Taiwan mendominasi manufaktur semikonduktor global, memproduksi 60% chip dunia, dengan TSMC sebagai pemain utama.

Karena TMSC berinvestasi besar di AS, dicemaskan bahwa keunggulan Taiwan itu akan berkurang dan China bisa menyerang tanpa perlu mencemaskan pasokan chip. Demikian pula AS mungkin tidak akan terlalu melindungi karena sudah ada pabrik TSMC di negara mereka.

Partai Kuomintang yang saat ini oposisi, mengkritik presiden Lai karena membiarkan pemerintah asing melemahkan perisai silikon. Mereka memperingatkan pengalihan produksi chip canggih ke AS bisa merusak industri chip Taiwan dan berbahaya bagi keamanan nasional.

“Saya pikir secara fundamental, aksi ini sungguh didesain untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan AS punya akses terhadap chip higj end jika ada blokade di sekitar Taiwan,” cetus Antonia Hmaidi, periset di Mercator Institute for China Studies (MERICS).

(fyk/fay)

Membagikan
Exit mobile version