Senin, Februari 3
Jakarta

Presiden Amerika Serikat(AS) Donald Trump mengisyaratkan helikopter militer Black Hawk penyebab terjadinya tabrakan maut dengan pesawat penumpang di Washington DC. Ia mengatakan helikopter milik Angkatan Darat AS itu mengudara terlalu tinggi sehingga menabrak pesawat komersil.

Trump bicara soal ketinggian helikopter Black Hawk di media sosial Truth Social ini, seperti dilansir Reuters, Sabtu (1/2/2025). Pernyataan Trump menjadi pengungkapan besar mengenai penyelidikan insiden fatal tersebut yang menewaskan 67 orang pada Rabu (29/1) malam waktu setempat.

“Helikopter Black Hawk terbang terlalu tinggi, sangat tinggi. Helikopter itu jauh di atas batasan 200 kaki. Itu tidak terlalu rumit untuk dipahami, bukan???” tulis Trump dalam postingan Truth Social pada Jumat (30/1) waktu setempat.


Helikopter militer AS biasanya mengudara pada rute bernama Route 4 yang ada di atas Sungai Potomac, dekat dengan Bandara Nasional Ronald Reagan di Washington DC. Demi alasan keamanan, ketinggian penerbangan helikopter dibatasi pada ketinggian 200 kaki atau sekitar 61 meter.

Soal pernyataan Trump, Angkatan Darat AS belum memberikan tanggapan. Untuk diketahui tabrakan helikopter militer Angkatan Darat Black Hawk tercatat sebagai bencana penerbangan paling fatal di wilayah AS selama lebih dari dua dekade terakhir ini.


Menhan AS Akui Dugaan Masalah Ketinggian Black Hawk


Foto: Tabrakan pesawat penumpang dengan helikopter Black Hawk. (Reuters)

Menteri Pertahanan (Menhan) AS Pete Hegseth, dalam wawancara dengan Fox News, mengakui dugaan masalah ketinggian pada Black Hawk dalam insiden tersebut. Namun dia menyebut hal itu masih belum bisa disimpulkan.

“Kita sedang menyelidiki ketinggian, dan presiden sudah jelas mengenai hal tersebut: seseorang berada pada ketinggian yang salah. Penyelidikan akan membantu kita dalam memahami hal tersebut. Apakah Black Hawk terbang terlalu tinggi, apakah berada pada jalurnya? Saat ini, kita belum mengetahuinya,” ucapnya.

Hegseth dan Angkatan Darat AS menyebut tiga personel militer yang ada di dalam Black Hawk itu berpengalaman. Bahkan menurut Angkatan Darat AS, sang pilot instruktur yang ditunjuk menjadi pilot komando memiliki 1.000 jam terbang, sedangkan satu pilot lainnya memiliki 500 jam terbang.

Personel militer ketiga merupakan kepala awak helikopter, yang biasanya duduk di kursi belakang. Helikopter Black Hawk yang terlibat dalam tabrakan maut itu berasal dari Batalion Penerbangan ke-12, yang bermarkas di Fort Belvoir, Virginia.

Unit ini bertanggung jawab atas penerbangan helikopter di wilayah ibu kota AS, dan secara terbaru mengangkut para pejabat senior pemerintah AS.
Unit tersebut ditangguhkan sementara selama 48 jam pada Kamis (30/1), dengan Hegseth menyarankan penangguhan itu diperpanjang.

“Kita harus mengambil jeda hingga kita menuntaskan masalah ini,” cetusnya.

Otoritas Penerbangan Federal AS saat ini membatasi penerbangan helikopter di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan, hingga waktu yang belum ditentukan.

Halaman 2 dari 2

(aud/aud)

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu


Membagikan
Exit mobile version