Minggu, November 17


Jakarta

PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku produsen Mitsubishi Fuso di Indonesia menegaskan, truk listrik Fuso eCanter belum bisa beroperasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Apa alasannya?

Aji Jaya selaku Direktur Sales & Marketing Division PT KTB mengatakan, infrastruktur IKN hingga saat ini belum sepenuhnya siap, mulai dari jalan raya hingga stasiun pengisian daya. Itulah mengapa, Fuso eCanter yang merupakan truk listrik pertama di Indonesia belum bisa beroperasi di sana.

“Karena (di IKN) jalannya kan belum selesai semua, charging station belum banyak, hal-hal seperti itulah yang mungkin menjadi pertimbangan pos logistik ya,” ujar Aji Jaya di Tangerang, Banten, Rabu (13/11).


Truk listrik Fuso eCanter. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

Sebagai pengingat, pada Agustus lalu, Pos Indonesia mengumumkan akan menggunakan truk listrik Fuso eCanter di IKN. Mereka kabarnya telah melakukan uji coba atau proof of concept (PoC) kendaraan tersebut untuk menunjang industri logistik.

Namun, keterbatasan infrastruktur membuat Fuso eCanter belum bisa beroperasi di sana. Meski demikian, PT KTB tetap mendukung upaya pemerintah ‘menghijaukan’ ibu kota baru tersebut.

“Pos Indonesia coba pinjam 1 unit untuk peresmian waktu itu di sana. Kami masih menunggu Pos Indonesia kalau sudah siap. Itu menjadi salah satu prospek kita karena semangatnya pemerintah kan green logistic ya,” tuturnya.

“Kalau kita sih siap, jadi tergantung Pos Indonesia, sudah merasa siap atau belum mengoperasikan kendaraan listrik di IKN,” kata dia menambahkan.

Truk listrik Fuso eCanter. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

Fuso eCanter sudah mulai dijual di Indonesia. Kendaraan itu baru terjual satu unit di Indonesia dan PT Yusen Logistics Indonesia (YLI) menjadi konsumen pertama di Tanah. Kabarnya, ada lima perusahaan lain yang berminat membeli truk ramah lingkungan tersebut.

Meski sudah mulai dijual, namun harga Fuso eCanter belum diumumkan. Pabrikan hanya menegaskan, untuk versi dasar, truk nonemisi tersebut dibanderol mulai Rp 1 miliaran.

(sfn/lua)

Membagikan
Exit mobile version