Minggu, Oktober 27


Jakarta

Perusahaan perjalanan, Expedia memprediksi di tahun 2025 akan ada tren wisata baru yang digandrungi oleh generasi muda yakni ‘supermarket tourism’.

‘Supermarket tourism’ merupakan cara berwisata yang mencari makanan atau produk lainnya ke toko-toko di seluruh dunia. Melansir The Mirror, Jumat (25/10/2024) diprediksi tahun 2025 menjadi tahun bagi berkembangnya ‘supermarket tourism’ untuk Gen Z.

Expedia mengatakan Gen Z akan rela untuk terbang atau bepergian ke tujuan tertentu hanya untuk mencari makan atau produk yang tak akan dijumpai di negara atau wilayah lain. Salah satu contohnya adalah pengguna TikTok bernama Jessica Jayne.


Ia bepergian ke Santorini, Yunai dan mengunjungi sebuah supermarket di area tersebut, kemudian Jessica mendokumentasikannya dan disebarkan melalui media sosial TikTok. Dalam unggahan video itu, Jessica mengambil sebuah Oreo dengan rasa yang berbeda-beda, snack Lays rasa Pizza Hut, dan cokelat lacta dengan rasa seperti kue banoffee.

“Saya rasa berbelanja di supermarket negara lain adalah bagian dari pengalaman baru, kamu harus mencobanya!,” ungkap dalam video itu.

Akun TikTok lainnya @marissainchina menerangkan dalam video yang kini viral itu tentang pengalamannya mengunjungi supermarket di Malaysia. Menurutnya pergi ke toko kelontong bukan hanya melihat budaya lokal saja tetapi juga bisa mendapatkan sesuatu yang berbeda.

“Apakah pergi ke sebuah toko kelontong bisa disebut sebagai wisata? Karena ini bukan hanya mendapatkan pengalaman budaya lokal saja, tetapi kamu juga bisa menemukan banyak barang untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh,” ucapnya.

Kemudian, Daniela Araujo yang merupakan warga Amerika Serikat mengatakan melalui platform yang sama, bahwa wisatawan mancanegara yang datang ke negaranya itu pasti langsung mengunjungi Walmart, Target atau Trader Joes.

“Saya suka konsep wisata belanja bahan makanan karena saya tahu bahwa ketika orang mengunjungi Amerika Serikat, hal yang pertama ingin mereka lakukan adalah pergi ke Target. Mengunjungi toko bahan makanan kami, mereka selalu tertarik dengan banyaknya pilihan yang tempat itu miliki seperti berbagai sereal, permen, dan sebagainya,” kata Daniela.

Dengan berbagai situasi yang terjadi di media sosial itu, Expedia mengatakan untuk tren wisata di tahun 2025 akan banyak generasi muda yang mengunjungi supermarket di luar negeri.

“Di tahun 2025 akan banyak wisatawan seperti di platform TikTok, mengemas Mentega Prancis yang disegel vakum ke dalam travel cooler bag, menimbun ikan sarden dari Portugal atau terbang ke belahan dunia lain untuk membeli cokelat batangan yang viral,” sebut perusahaan perjalanan itu.

“Generasi Z berlarian langsung dari lorong pesawat ke lorong Erewhon, alih-alih berselfie di Hollywood Walk of Fame. Ini adalah era baru souvenir di mana para pelancong membangun tempat berlibur dengan tujuan mendapatkan barang-barang,” lanjut keterangan itu.

‘Supermarket tourism, pada dasarnya adalah pengalaman menjelajahi toko kelontong yang beragam, mulai dari toko-toko unik hingga supermarket di seluruh dunia yang menjadi daya tarik wisata. Lebih dalam lagi, menjelajahi tempat belanja mingguan di negara lain memberi kesempatan kepada wisatawan untuk memahami budaya lokal, melalui makanan, bahan-bahan, dan kebiasaan berbelanja.

Supermarket dan toko kelontong sering kali memberikan gambaran tentang tradisi kuliner suatu daerah, produk-produk yang populer, dan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Contohnya, jika mengunjungi Trader Joe’s atau Walgreens di Amerika Serikat. Wisatawan akan menemukan berbagai sajian khas Thanksgiving, bahan-bahan musiman, dan camilan bertema Halloween.

Kemudian munculnya latte pumpkin yang awalnya berasal dari AS, kini juga telah menjadi favorit musiman di Inggris. Dengan banyaknya pembuat konten di media sosial, beberapa produk dan makanan menjadi viral dan mendorong wisatawan untuk mencarinya saat berkunjung ke negara tersebut.

Ketertarikan orang-orang terhadap supermarket bahkan telah mencapai tingkat ekstrem. Omega Mart di Las Vegas, Amerika Serikat adalah kombinasi antara toko kelontong, pameran seni, dan pengalaman imersif.

Pengunjung dapat menjelajahi pasar seperti halnya berbelanja di toko kelontong biasa, tetapi semua produknya memiliki nuansa unik dan di balik beberapa produk terdapat pintu dan terowongan yang mengarah ke bagian lain dari supermarket. Berbagai produk yang dijual di Omega Mart termasuk menjual air rawa, hal itu menawarkan pengalaman yang tidak biasa bagi wisatawan.

(upd/wsw)

Membagikan
Exit mobile version