Minggu, Desember 22


Jakarta

Klakson telolet kembali jadi perbincangan di jagat transportasi bus Indonesia. Klakson telolet ini ramai lagi beritanya lantaran ada peristiwa bocah berusia lima tahun tewas di Banten setelah berusaha mengejar sebuah bus demi permintaan membunyikan klakson telolet.

Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan menjelaskan tren klakson telolet di bus-bus Indonesia meledak sejak terjadinya pandemi virus Corona (Covid-19) pada 2020-2021. Menurut Sani, penggunaan klakson telolet dipopulerkan oleh bus-bus pariwisata.

“Klakson basuri (telolet) ini meledaknya pasca pandemi (Corona) tahun 2021, PO yang memasang (klakson telolet kebanyakan) armada pariwisata. Tujuannya karena euforia,” bilang Sani dihubungi detikOto, Senin (18/3/2024). Sani menambahkan, klakson itu dinamakan ‘basuri’ sesuai nama merek klaksonnya. Klakson basuri berasal dari Pakistan.


Lanjut Sani mengatakan, sebenarnya tidak ada urgensi bagi PO untuk memasang klakson telolet ini. Kalaupun ada PO yang memasangnya, hanya mengikuti tren yang sedang terjadi. Menurut Sani, pemakaian klakson telolet ini seperti suatu hal yang dinormalisasi di bus-bus pariwisata di Indonesia.

“Bahkan sudah beberapa kali kendaraan-kendaraan yang berselubung bus pariwisata dengan klakson basuri ini melakukan trip dengan konvoi beberapa bus. Selain memainkan klakson, mereka juga melakukan oleng-oleng di jalan raya ke arah Anyer, Banten, dan terjadi pembiaran oleh pemerintah pemangku kebijakan,” sambung Sani.

Di sisi lain, calon konsumen pun ikut hanyut dalam euforia klakson telolet ini. Malah ada calon konsumen yang lebih mengutamakan kehadiran klakson basuri, ketimbang aspek penting lainnya seperti kondisi kesehatan bus dan legalitas surat-suratnya.

“Maka itu kami sangat berharap pemerintah hadir untuk pengawasan dalam bentuk edukasi kepada seluruh masyarakat tidak hanya pihak pemilik kendaraan saja. Sangat sedih kalau masyarakat mau menyewa bus, tapi yang ditanyakan klaksonnya, bukan legalitas kendaraannya,” jelas Sani.

Simak Video “Kata Pakar Safety Riding soal Pelarangan Telolet Bus AKAP
[Gambas:Video 20detik]
(lua/rgr)

Membagikan
Exit mobile version