Kamis, Oktober 10


Sukabumi

84 Tahun yang lalu, terjadi tragedi mengerikan di Cisolok, Sukabumi. 4 Turis Belanda tewas gara-gara mobil mereka terperosok.

Media Belanda Soerabaiasch-Handelsblad terbitan tanggal 16 Maret 1940 melaporkan tragedi mengerikan di kawasan wisata Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

Tragedi itu merenggut nyawa empat wisatawan asal Belanda yang tinggal di Bandung. Keempat korban ditemukan tewas setelah mobil yang mereka tumpangi terperosok ke laut di wilayah yang terkenal akan bahaya pusaran air dan batu karangnya.


Dikutip dan diterjemahkan oleh Tim detikJabar, peristiwa tragis ini menimpa Tuan dan Nyonya Kühr, serta dua rekan mereka, Tuan LA. Janse dan Tuan A. Ruys.

Identitas para korban terungkap setelah surat izin mengemudi milik Tuan Kühr ditemukan di lokasi kejadian. Menurut laporan tersebut, keempat korban sedang melakukan perjalanan wisata yang saat itu lazim dilakukan menuju Wijnkoopsbaai (sekarang dikenal sebagai Teluk Palabuhanratu), sebuah pantai indah yang sering menjadi tujuan wisata populer.

Namun, nasib malang menimpa ketika mobil yang mereka tumpangi tiba di Cisolok. Di kawasan pesisir ini, yang kala itu sudah dikenal berbahaya, menyimpan ancaman alam yang kerap kali mematikan bagi pengunjung yang tak waspada.

Pada pagi nahas tersebut, mobil para korban tiba-tiba terjun bebas ke laut yang berbahaya. Meski dua di antara mereka diketahui bisa berenang, kuatnya arus laut Cisolok membuat upaya penyelamatan diri mustahil dilakukan, bahkan oleh perenang terlatih sekalipun.

“Seorang nelayan lokal menjadi saksi pertama kejadian tragis itu. Dia menemukan jasad seorang pria Eropa, yang tak bernyawa dan mengenakan pakaian renang, tergeletak di tepi pantai,” tulis Soerabaiasch-Handelsblad dalam laporannya.

Tak lama setelah penemuan mayat pertama, Wedana Pelabuhan Ratu dan seorang dokter setempat tiba di lokasi. Namun, upaya penyelamatan sudah terlambat.

“Jasad lainnya, termasuk Tuan dan Nyonya Kühr serta Tuan Janse, baru ditemukan beberapa jam kemudian setelah pencarian intensif di sepanjang garis pantai,” lanjut laporan tersebut.

Pakaian dan barang-barang pribadi para korban ditemukan berserakan di sekitar lokasi kejadian, memperlihatkan betapa hebatnya kekuatan alam yang mereka hadapi.

“Tragedi ini menambah panjang daftar kecelakaan laut yang terjadi di perairan berbahaya Tjisolok, yang kerap kali merenggut nyawa mereka yang mencoba berenang di perairannya,” tutup laporan Soerabaiasch-Handelsblad.

——-

Artikel ini telah naik di detikJabar.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version