Selasa, November 26


Vang Vieng

Gubernur Vang Vieng Bounchan Malavong berjanji melakukan penyelidikan sepenuhnya atas tragedi keracunan minuman keras (miras) oplosan di Hostel Backpaker Nana yang menewaskan enam orang turis asing. Dia menjamin usaha lokal patuh hukum.

Dilansir dari BBC pada Senin (25/11/2024), Gubernur Bounchan berjanji mengadili siapapun yang bertanggung jawab atas kematian wisatawan-wisatawan itu saat melakukan kunjungan ke hostel. Pernyataan itu disampaikan Gubernur Bounchan saat mendatangi TKP.

Kini, hostel tersebut telah ditutup untuk penyelidikan. Enam korban keracunan massal minuman keras (miras) oplosan di Vang Vieng itu telah dirilis oleh kepolisian.


Tiga korban yang namanya dirilis belakangan adalah dua turis Denmark yang jadi korban adalah wanita, Anne-Sofie Orkild Coyman (20) dan Freja Vennervald Sorensen (21), serta turis pria asal Amerika Serikat (AS), Louis Hutson (57).

Tiga korban tewas yang sudah diumumkan lebih dulu adalah Holly Bowles (19) dan Bianca Jones (19), yang sama-sama berasal dari Australia, serta turis Inggris Simone White (28).

Keenam turis itu menginap di tempat yang sama, Hostel Nana di Vang Vieng. Hostel khusus backpacker itu berada sekitar dua jam perjalanan dari ibu kota Vientiane

Kisah dua turis Denmark tersebut mirip dengan dua turis Australia. Mereka ditemukan tak sadarkan diri di kamar hostel pada 13 November. Malam sebelumnya, mereka pergi ke bar di kota tersebut.

Mereka dikirim ke rumah sakit di ibu kota Vientiane, tetapi meninggal saat tengah malam. Tim medis mengatakan penyebab kematian mereka adalah gagal jantung mendadak.

Pada hari yang sama saat kedua warga Denmark itu ditemukan, staf hostel melihat bahwa turis AS Hutson tidak keluar dari kamar. Ketika mereka masuk untuk memeriksanya, mereka menemukan Hutson tergeletak tak bernyawa di tempat tidur, dengan beberapa gelas minuman kosong di dekatnya.

Saat ditemukan, tidak ada memar atau luka di tubuh Hutson.

Sebagian besar pengawasan dilakukan terhadap Nana Backpackers Hostel tempat beberapa korban menginap. Mereka diduga keracunan metanol setelah mendapat vodka gratis dari hostel.

Manajer hostel tersebut telah diperiksa dan membantah tuduhan dengan mengatakan bahwa minuman yang sama telah disajikan kepada sedikitnya 100 tamu lain malam itu. Dan, tamu-tamu itu tidak mengalami masalah.

Methanol adalah zat mematikan yang sering ditemukan dalam alkohol ilegal. Spesialis medis mengatakan bahwa meminum sedikitnya 25 mililiter metanol dapat berakibat fatal, tetapi terkadang metanol ditambahkan ke minuman karena lebih murah daripada alkohol.

(bnl/fem)

Membagikan
Exit mobile version