Minggu, Oktober 6


Bangkalan

Orang-orang Madura mengenal tradisi Toron. Mereka akan mudik ke kampung halaman bertepatan dengan momen Idul Adha. Seperti apa tradisinya?

Ada beragam tradisi Hari Raya Idul Adha di Indonesia. Salah satunya tradisi toron atau mudik yang dilakukan warga Madura saat Idul Adha.

Toron atau pulang kampung merupakan tradisi masyarakat Madura yang telah dilestarikan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi lain.


Apa Itu Toron?

Kata Toron berasal dari bahasa Madura yang artinya toronan atau turunan. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, kata tersebut memiliki makna keturunan.

Tradisi Toron dapat diartikan sebagai upaya untuk melestarikan keturunan keluarga. Tradisi Toron yang dilakukan orang Madura terbilang cukup unik.

Meskipun dapat dilakukan di sembarang waktu, namun terdapat tiga peristiwa penting bagi orang suku Madura untuk melakukan tradisi tersebut, yaitu saat Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Bagi masyarakat Madura, tradisi Toron memiliki makna sebagai cara untuk menyambung ikatan kekeluargaan dengan tidak melupakan kampung halaman. Masyarakat perantau pun akan berbondong-bondong pulang ke Madura untuk berkumpul bersama keluarga.

Tradisi Toron kerap dilakukan secara turun temurun antar kalangan etnis Madura, utamanya bagi mereka yang berdomisili di luar Pulau Madura. Namun, semua masyarakat Madura bebas untuk melakukannya sesuai dengan motif masing-masing.

Artinya Tradisi Toron tidak terbatas oleh golongan sosial apapun, sebab setiap orang memiliki ikatan primordial dengan kampung halaman tempat mereka dilahirkan.

Sehingga dapat disimpulkan, tradisi Toron dapat dilakukan berbagai komunitas Madura yang merantau ke luar Pulau dengan tujuan untuk meningkatkan taraf perekonomian keluarga dengan mencari pekerjaan di luar Madura.

Saat kondisi perekonomiannya telah membaik, orang Madura memiliki kewajiban untuk tidak melupakan tanah kelahirannya.

Tradisi Toron Sudah Seperti Kewajiban

Tradisi Toron menjadi sebuah kewajiban bagi orang Madura utamanya bagi mereka yang telah memiliki bekal cukup dan kondisi tubuh yang masih sehat.

Selain bersilaturahmi, kegiatan Toron juga dilakukan untuk melakukan nyekar alias berziarah ke kuburan untuk mendoakan para pendahulu.

Keistimewaan tradisi Toron yaitu dapat menunjukkan sifat orang suku Madura yang memiliki ikatan kuat dengan kampung halaman.

Budayawan Madura Abrari Alzael menyebut tradisi Toron yang dilakukan oleh masyarakat Madura terbagi atas dua golongan.

Pertama, Toron yang berarti turun atau pulang ke kampung halaman. Sementara yang kedua Toron Tana yang berarti turun ke tanah.

Sedangkan Bagong Suyanto, Sosiolog Universitas Airlangga mengungkapkan tradisi Toron dimaknai perantau Madura sebagai cara mereka untuk menyambung ‘Bheleh’ atau kegiatan untuk menyambung kekeluargaan setelah kembali dari perantauan.

Menjelang Idul Adha, orang Madura memaknai tradisi tersebut sebagai waktu yang tepat untuk bersedekah yang secara kultural memiliki makna untuk mendorong masyarakat agar kembali pulang ke tempat kelahirannya.

——-

Artikel ini telah naik di detikJatim.

Simak Video “Melihat Jutaan Warga China Mudik Jelang Imlek 2024
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version