Jumat, Januari 31


Jakarta

Toyota kembali mempertahankan gelar raja otomotif dunia. Raksasa otomotif asal Jepang itu menjadi yang terlaris dalam hal penjualan kendaraan baru sepanjang tahun 2024.

Ini menjadi tahun kelima Toyota mempertahankan gelar raja otomotif dunia secara berturut-turut. Penjualan mobil baru Toyota, termasuk merek Lexus, Daihatsu dan Hino, tercatat sebanyak 10.821.480 unit sepanjang tahun 2024. Sementara merek Toyota-nya saja (termasuk Lexus) mencatatkan penjualan sebanyak 10.159.336 juta kendaraan.

Dari 10 jutaan mobil baru tersebut, sebagian disumbangkan oleh kendaraan elektrifikasi yang lebih ramah lingkungan. Bahkan, penjualan kendaraan elektrifikasi Toyota itu naik 23,2 persen.


Sepanjang tahun 2024, Toyota (termasuk Lexus) menjual 4.532.721 unit kendaraan elektrifikasi di seluruh dunia. Kendaraan elektrifikasi Toyota itu menyumbang 44 persen penjualan Toyota secara global. Kendaraan elektrifikasi itu terdiri dari mobil hybrid, mild hybrid, plug-in hybrid, mobil listrik berbasis baterai (BEV) dan mobil sel bahan bakar (hidrogen).

Dari berbagai teknologi kendaraan elektrifikasi, mobil berteknologi hybrid menyumbang penjualan terbanyak. Toyota mencatatkan penjualan mobil hybrid sebanyak 4.142.412 unit. Kemudian diikuti oleh PHEV 153.829 unit, BEV 139.892 unit, kendaraan mild-hybrid 94.810 unit, dan FCEV 1.778 unit.

Secara keseluruhan, kendaraan hybrid Toyota menyumbang 40,8% dari volume penjualan global pada tahun 2024. Di sisi lain, mobil listrik berbasis baterai atau BEV Toyota hanya menyumbang 1,4 persen dari total penjualan tahun lalu.

Sementara itu, Saingan Toyota, Volkswagen Group, menduduki peringkat kedua merek otomotif terlaris dunia. Volkswagen melaporkan penurunan 2,3 persen dalam penjualan mobil tahun lalu menjadi 9 juta unit arena berupaya memangkas biaya di dalam negeri dan melawan perang harga di pasar utama China.

Toyota sebenarnya juga mengalami penurunan penjualan sebesar 3,7 persen tahun lalu. Penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh penurunan tajam dalam penjualan di Jepang di mana produsen mobil tersebut menghadapi dampak dari masalah tata kelola atas prosedur uji sertifikasi, terutama di Daihatsu. Meski begitu, Toyota masih bisa mempertahankan gelar raja otomotif dunia tahun lalu.

(rgr/dry)

Membagikan
Exit mobile version