Sabtu, Februari 22


Jakarta

Tim penyelamat bergegas menyelamatkan sekawanan paus yang terdampar di pantai terpencil Australia. Ini bukan kejadian yang pertama.

Dikutip dari BBC pada Rabu (19/2/2025), sebanyak 157 ekor paus pembunuh palsu yang memiliki nama latin Pseudorca crassidens ditemukan di di dekat Sungai Arthur, Tasmania. Pakar konservasi dan dokter hewan di lokasi itu memperkirakan sekitar 90 ekor paus masih hidup.

Menurut saksi mata, paus-paus yang masih hidup berusia muda. Mereka merencanakan pengembalian paus yang hidup ke laut.


Tasmania telah menyaksikan serangkaian terdamparnya paus massal dalam beberapa tahun terakhir, yang terburuk dalam sejarah Australia melibatkan hampir 500 paus pilot, pada tahun 2020.

Pihak berwenang meminta masyarakat untuk menghindari lokasi tersebut – sekitar 300 km dari kota Launceston – karena ada kebakaran hutan yang membakar di daerah itu dan akses jalan yang terbatas.


“Tanggapan terhadap terdampar di daerah ini rumit karena lokasi yang tidak dapat diakses, kondisi laut, dan tantangan dalam mendapatkan peralatan khusus ke daerah terpencil,” kata juru bicara Departemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan Tasmania.

“Jika ditentukan bahwa ada kebutuhan untuk bantuan dari masyarakat umum, permintaan akan dibuat,” keterangan ditambahkan.

Jocelyn Flint seorang penduduk setempat mengatakan kepada Australian Broadcasting Corporation bahwa dia telah pergi ke lokasi tersebut pada Rabu pagi setelah putranya melihat kawanan itu saat memancing hiu semalaman.

“Ada bayi-bayi paus… Ada keluarga mereka. Mata mereka terbuka, mereka menatapku, seperti ‘tolong’,” kata Flint.

“Benar-benar mengerikan. Mereka semua berjuang,” ujar dia lagi.

Lebih dari 80% paus terdampar di Australia terjadi di Tasmania, sering kali di pantai baratnya.

Sekitar 470 paus pilot terdampar lebih jauh ke selatan di Pelabuhan Macquarie pada 2020 dan sekitar 350 di antaranya mati meskipun ada upaya penyelamatan. 200 lainnya terdampar di pelabuhan yang sama pada 2022.

Paus adalah mamalia yang sangat sosial dan terkenal karena terdampar dalam kelompok karena mereka bepergian dalam komunitas besar dan erat yang bergantung pada komunikasi yang konstan.

Ada berbagai teori tentang mengapa terdampar terjadi. Beberapa ahli mengatakan hewan-hewan tersebut dapat menjadi bingung setelah mengikuti ikan yang mereka buru ke pantai. Yang lain percaya bahwa satu individu dapat secara keliru menuntun seluruh kelompok ke pantai.

(bnl/fem)

Membagikan
Exit mobile version