Sabtu, Desember 14


Bekasi

PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan memberlakukan rekayasa lalu lintas (lalin) di sejumlah titik ruas tol selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Langkah ini dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan jika nanti memang diperlukan.

Langkah ini juga sejalan dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang pengaturan lalu lintas selama masa libur Natal dan Tahun Baru yang ditandatangani oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Korlantas Polri, dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Direktur Utama PT Jasamarga Tollroad Operator (JTO), Yoga Tri Anggoro mengatakan selama periode Nataru 2024/2025 ini pihaknya memperkirakan pemberlakuan contra flow terpanjang akan terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, yakni sepanjang 20-23 kilometer (km)


“Kalau di SKB yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah, itu potensi kita membuat contra flow yang paling panjang itu ada di ruas Jakarta-Cikampek, itu sekitar 20 sampai 23 km,” ucap Yoga dalam konferensi pers di Kantor Jasa Marga Toll Road Command Center (JMTC), Bekasi, Jumat (13/12/2024).

Sejalan dengan rencana penerapan contra flow itu, Yoga mengatakan pihaknya sudah menyiapkan beberapa langkah mitigasi keamanan, seperti pemasangan pembatas cone atau water barrier yang semakin dirapatkan. Kemudian pada malam hari pembatas lajur contra flow ini juga akan dilengkapi dengan pencahayaan berupa lampu klip agar pengguna jalan dapat melihat pembatas dengan jelas.

“Jadi yang akan kita tingkatkan untuk contra flow ini adalah kita sekarang akan merapatkan jarak antar cone. Kita sekarang merapatkan jarak pemasangan itu 5 -8 meter, lalu mengkombinasikan di lajur contra flow itu antara cone dan juga water barrier,” kata Yoga.

Lebih lanjut, Yoga mengaku Jasa Marga secara berkala akan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk menyiapkan mobil pengawal sebagai safety car. Mobil-mobil ini disiapkan untuk mengawal kendaraan pengguna yang masuk secara periodik.

“Lalu kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menyediakan atau menyiapkan safety car, yang tujuannya untuk menjaga kecepatan dan ketertiban pengguna jalan pada saat melakukan contra flow. Jadi ini hanya masuk secara periodik, dia akan masuk untuk mengawal supaya kecepatannya teratur, ketertibannya teratur sesuai dengan lajurnya,” lanjut Yoga.

Pengguna Jalan Diminta Waspada

Terlepas dari itu, Yoga mengimbau agar seluruh pengguna jalan agar meningkatkan kewaspadaan saat masuk lajur contra flow. Sebab pada akhirnya para pengguna jalan yang menjadi faktor penting dalam menjaga keselamatan bersama.

“Saya mengimbau buat pengguna jalan agar lebih ditingkatkan awareness-nya, kewaspadaannya, pada saat masuk lajur contra flow. Karena meskipun sudah kita tingkatkan keamanannya, tapi yang terpenting adalah awareness dari pengguna jalan ketika masuk contra flow ini benar-benar badan harus fit, kendaraan harus fit, sehingga pengguna jalan yang masuk contra flow, tolong bener-bener dipastikan kelayakan atau kesiapan kendaraan dan kondisi badannya ini diperhatikan. Kenapa? karena tadi saya sampaikan ketika masuk contra flow tentu saja pengguna jalan tidak akan bisa masuk ke rest area,” ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama, Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Lisye Octaviana, mengatakan pihaknya terus mengembangkan standar operasional prosedur (SOP) terkait penerapan rekayasa lalin contra flow di berbagai ruas jalannya.

“Terkait SOP contra flow, Jasa Marga secara Group juga terus mengembangkan prosedurnya untuk bisa belajar atas pengalaman-pengalaman yang sudah ada. Untuk bisa dikembangkan lagi mulai dari petugasnya, rambunya, mengenai imbauannya, apalagi khususnya terkait menjaga kecepatan yang dihimbau ya mulai dari batas kecepatan maksimumnya dan juga batas kecepatan minimumnya,” terang Lisye.

Selain contra flow, Lisye mengatakan pihaknya juga berpotensi untuk melakukan berbagai upaya rekayasa lalu lintas lainnya seperti buka-tutup ruas tol jika diperlukan. Untuk itu Jasa Marga secara berkala akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan pihak terkait lainnya.

“Untuk terkait buka-tutup tentunya akan sangat berlaku situasional ya melihat dari lonjakan lalu lintasnya dan tentunya atas divestasi kepolisian akan dilakukan buka-tutup tersebut.

Untuk itu, Lisye mengimbau masyarakat khususnya pengguna jalan tol untuk secara berkala memantau kanal-kanal informasi Jasa Marga untuk melihat update terkait pelaksanaan contra flow ataupun buka-tutup tol jika benar dilakukan nanti.

“Prinsipnya kami juga akan menyampaikan informasi ini secara berkala dan update. Jadi mohon kepada seluruh masyarakat untuk selalu memantau kanal informasi kami apabila ada perubahan atau terkait waktu pemberlakuan dari rekayasa lalu lintas,” jelas dia.

(kil/kil)

Membagikan
Exit mobile version