
Jakarta –
Maesaroh, seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kampung Cikondang, Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, akhirnya bisa kembali ke Tanah Air setelah menderia selama tujuh bulan di Arab Saudi. Dia kembali setelah mendapat bantuan dari anggota Komisi I DPR Sarifah Ainun Jariyah.
“Kasus Maesaroh hanyalah salah satu dari banyak kejadian serupa yang dialami pekerja migran kita. Kami di DPR RI akan terus mendorong kebijakan yang lebih ketat agar perlindungan mereka lebih maksimal,” kata Sarifah dalam keterangannya, Sabtu (22/2/2025).
anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan ini juga mengajak pemerintah dan instansi terkait untuk lebih memperhatikan nasib TKW, yang masih tertahan di luar negeri, bukan justru berbicara terkait rencana pemulangan Reynhard Sinaga.
“Saya mendesak agar kasus-kasus seperti ini segera ditangani dengan serius. Kita tidak boleh membiarkan mereka berjuang sendirian tanpa kepastian hukum dan perlindungan dari negara,” ucap anggota DPR RI dari daerah pemilihan Banten II: Cilegon dan Serang itu.
Sementara itu, suami Maesaroh, Sapri, mengungkap rasa syukur atas kepulangan istrinya, yang tiba di Indonesia pada Kamis (20/2) malam. Dia pun berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto hingga Kementerian Luar Negeri atas kepulangan istrinya itu.
“Alhamdulillah, istri saya sudah sampai di Indonesia. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo, Kementerian, Ibu Bupati, dan terutama kepada Ibu Sarifah yang telah membantu pemulangan istri saya,” ujarnya.
Lebih lanjut, menurut Sapri, Sarifah langsung turun tangan dengan menghubungi KBRI melalui video call untuk memastikan pemulangan Maesaroh. “Tanpa bantuannya, mungkin istri saya masih tertahan di sana,” imbuh Sapri.
Kemudian, Maesaroh menceritakan selama bekerja di Arab Saudi. Ia mengalami berbagai perlakuan buruk dan menghadapi kendala besar untuk bisa kembali ke Tanah Air.
“Banyak TKW yang mengalami nasib serupa, bahkan ada yang harus membayar denda hingga Rp60-70 juta sebelum bisa pulang. Saya bersyukur karena dengan bantuan Ibu Sarifah, saya bisa kembali tanpa kendala biaya yang berat,” ungkapnya.
Maesaroh juga mengaku prihatin terhadap nasib para pekerja migran Indonesia yang masih berada di Arab Saudi dan dalam kondisi serupa. “Masih banyak yang diisolasi, yang butuh bantuan untuk pulang. Saya harap pemerintah lebih memperhatikan dan memulangkan mereka,” pintanya.
Terkait keberangkatannya ke Arab Saudi, Maesaroh mengaku awalnya dijanjikan jalur resmi, tetapi kenyataannya berbeda.
“Sponsor yang bertanggung jawab terhadap saya tidak memberikan perlindungan, malah membiarkan saya begitu saja. Saya ingin sponsor yang tidak bertanggung jawab ini diproses hukum,” tegasnya.
Maesaroh, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal mengalami pengalaman pahit selama bekerja di Arab Saudi. Maesaroh berangkat ke Arab Saudi untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga, berharap dapat membantu perekonomian keluarganya di Indonesia.
Selama lima bulan pertama bekerja di Jeddah, Maesaroh mengaku tidak diberikan makan malam dan mengalami penyiksaan oleh majikannya. Selain itu, ia dan rekan-rekannya sering diisolasi, tidak diberi makanan yang layak, dan mendapatkan perlakuan kasar.
Pada Januari 2025, Maesaroh bersama sekitar 10 TKW lainnya membuat video yang kemudian viral di media sosial. Dalam video tersebut, mereka menangis dan memohon kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk membantu memulangkan mereka dari Arab Saudi.
Setelah melalui proses koordinasi yang didorong dan dikawal Sarifah, pemerintah Indonesia menjalin komunikasi dengan Arab Saudi. Singkatnya, Maesaroh berhasil dipulangkan ke tanah air.
(maa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu