Sabtu, Maret 15


Jakarta

Dikelola oleh PT Sumber Sari Bumi Pakuan (SSBP), Pabrik Teh Ciliwung berada di tengah kawasan Perkebunan Teh Ciliwung menjadi salah satu kawasan yang disegel pemerintah. Pabrik Teh Ciliwung itu disorot telah menyalahgunakan lahan.

Selain Hibisc Fantasy yang disegel (bahkan sudah dibongkar) terdapat tiga lainnya yakni Agrowisata Gunung Mas, Eiger Adventureland, dan Pabrik Teh Ciliwung di Talaga Saat.

Pada Kamis, (6/3/2025) pemerintah melakukan penertiban untuk lokasi-lokasi bangunan yang dianggap berkontribusi terhadap banjir besar yang terjadi. Bangunan-bangunan tersebut disegel kemudian dibongkar.


Langkah itu dilakukan untuk mengembalikan hutan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyatakan jika keempat tempat wisata itu telah terbukti berkontribusi sebagai penyebab banjir.

Titik Nol-nya Sungai Ciliwung

Telaga Saat Puncak. (Telaga Saat Puncak/ Facebook)

Talaga Saat, lokasi Pabrik Teh Ciliwung berada, merupakan titik awal aliran Sungai Ciliwung, sehingga daya tarik wisata tempat ini bisa jadi pembeda dari tempat wisata lainnya. Selain itu, hamparan kebun teh di kawasan ini juga menjadikan pengunjung bisa menikmati alam.

Letak Talaga Saat ini berada di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, jarak dari pusat pusat Kota Bogor ke Talaga Saat memakan waktu kurang lebih satu setengah jam. Tiket masuk ke area ini dibanderol harga Rp 10.000 per orang tapi jika ingin menjelajahi perkebunan teh, pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp 25.000 per orang.

Masyarakat di sana sangat menjaga tempat ini karena memiliki mata air yang mengalir hingga ke Jakarta.

Merujuk beberapa sumber, Pabrik Teh Ciliwung sudah ada sejak lama. Tidak ada keterangan pasti yang mencantumkan pabrik itu bermula. Hingga kemudian dikelola oleh PT Sumber Sari Bumi Pakuan (SSBP) sebagai pemegang sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) sejak 2004.

Mengembalikan Martabat dan Fungsi Lahan seperti Sediakala

Perkebunan Teh Ciliwung ini dikelola oleh PT SSBP atau PT Sumber Sari Bumi Perkebunan Teh Ciliwung. Yang sedari awal memiliki visi sebagai kawasan konservasi tanah dan air, tujuannya untuk menjaga kelestarian alam wilayah Puncak.

Namun visi itu tidak sesuai dengan apa yang terjadi saat ini. Di sana dibangun penginapan dan area wisata.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan dengan tegas ingin mengembalikan alam jawa Barat seperti seharusnya dengan penataan ruang dan juga untuk melindungi masyarakat.

“Kami akan mengembalikan alam Jawa Barat seperti semula sesuai dengan penataan ruang, demi menyelamatkan warga Jawa Barat dan Jakarta dari dampak lingkungan yang semakin parah,” ujar Dedi, Kamis (6/3).

Dedi juga menginginkan jika kawasan Puncak, Bogor kembali sebagai perbukitan yang menjadi sumber resapan air.

(upd/fem)

Membagikan
Exit mobile version