Sabtu, September 28


Bangkok

Sebuah peternakan buaya di Thailand terpaksa membunuh 125 ekor buayanya. Hal ini dilakukan karena khawatir mereka kabur saat banjir dan mengancam nyawa manusia.

Dilansir dari Straits Times, Sabtu (28/9/2024) hujan lebat selama berhari-hari di provinsi utara Lamphun merusak kandang-kandang di peternakan milik Natthapak Khumkad. Hal ini meningkatkan risiko kawanan buaya Siam sepanjang 3 meter miliknya bisa kabur dan berkeliaran di pedesaan, memangsa penduduk desa dan ternak.

“Hujan mengikis dinding peternakan, jadi kami terpaksa membunuh semua 125 buaya itu,” katanya kepada AFP.


“Kami sudah memelihara mereka selama 17 tahun,” lanjutnya.

Natthapak mengatakan dia dan para pekerjanya menyetrum hewan-hewan itu. Dalam Facebook pribadinya, dia menunjukkan sebuah alat penggali digunakan untuk mengangkat tiga buaya besar.

Info nih untuk traveler, buaya siam sangat terancam punah di alam liar, tetapi banyak dibiakkan di peternakan di seluruh Thailand untuk diambil kulitnya.

Hal ini pun disorot Patarapol Maneeorn, dokter hewan di Departemen Taman Nasional, Satwa Liar, dan Konservasi Tanaman Thailand. Dia mengatakan meskipun ia memahami keputusan pemilik, buaya-buaya itu bisa saja dipindahkan ke daerah lain yang tidak terkena banjir.

“Ini bisa menjadi pelajaran tentang cara menangani hewan berbahaya selama bencana alam,” kata Patarapol.

Natthapak mengatakan bahwa ia sebelumnya telah menghubungi pemerintah untuk mencari tempat penampungan sementara bagi reptil tersebut, tetapi ditolak karena ukuran buaya yang besar.

(sym/wsw)

Membagikan
Exit mobile version