
Jakarta –
Honda CUV e: di atas kertas bisa mencapai jarak 80,7 km sekali pengisian. Well, bagaimana faktanya saat pengujian harian?
Kami menggunakan motor ini dari Depok menuju BSD City, Tangerang. Sebelum memulai perjalanan, baterai sudah diisi dalam kondisi penuh 100 persen.
Motor ini sampai pada titik tujuan dengan jarak kurang lebih mencapai 42 kilometer. Motor ini terbilang mumpuni buat dipakai harian, apalagi kecepatan maksimalnya bisa sampai 83 km/jam.
Tim redaksi detikOto menggunakan mode gabungan eco, standar, dan sport. Namun cenderung lebih sering memakai mode sport karena akselerasinya yang menyenangkan.
Motor pun dipakai kebutuhan konten, sisa baterainya masih 30 persen, dan sisa jaraknya 22 kilometer.
Honda CUV e: itu pun lalu dipakai untuk perjalanan kembali ke Depok. Namun saat motor mencapai jarak sekitar 58 kilometer, baterai sudah nol persen. Di saat bersamaan, muncul logo kura-kura.
Kami pun masih menggunakan mode sport, motor masih bisa berjalan sampai di Pamulang, baterai sudah habis nol persen. Jarak yang ditempuh 70,2 kilometer pada odometer, artinya motor listrik ini masih bisa berjalan 12 kilometer saat baterai menunjukkan indikator nol persen.
Biaya operasional
Tim redaksi detikOto menjajal Honda CUV e: dengan jarak kurang lebih 47,1 kilometer per harinya. Honda CUV e: ini tergolong sangat murah biaya operasionalnya.
Kami menggunakan motor ini dari Depok menuju Tendean, Jakarta Selatan. Sebelum memulai perjalanan, baterai sudah diisi dalam kondisi penuh 100 persen.
Setelah dipakai pulang pergi dengan total jarak 47,1 kilometer, baterai yang tersisa menjadi 21 persen.
Untuk mengukur perkiraan biaya, selanjutnya adalah melakukan pengecasan ulang baterai menggunakan charging dock.
Baterai pertama diisi hingga penuh, alat pengukur volt meter menunjukkan daya yang terisi pada baterai sebesar 1,041 kWh dengan memakan waktu pengisian lebih dari empat jam. Setelah ditotal dengan baterai kedua, daya yang diisi ulang sekitar 1,731 kWh.
Itu artinya untuk dipakai harian sekitar 47,1 km hanya memakan biaya:
– Listrik 900 VA, tarif Rp 1.352 per kWh x 1,731 kWh: Rp 2.340
– Listrik 1.300 VA, tarif 1.444,70 per kWh x 1,731 kWh: Rp 2.500
Jika menggunakan motor listrik hingga kondisi baterai habis, sesuai spesifikasi baterai yang digunakan, yakni dua baterai dengan masing-masing kapasitas maksimal 29,6 Ah dan 50,26 Volt, maka daya yang bisa digunakan sekitar 1,478 kWh (per baterai). Dengan kata lain, dua baterai maksimal yang disimpan Honda CUV e: artinya sekitar 2,975 kWh.
Kemudian dikalikan tarif listrik Rp 1.444,70 per kWh, hasilnya untuk jarak tempuh yang diklaim Honda bisa mencapai 80,7 km perlu memakan biaya isi ulang listrik Rp 4.928.
Sangat murah bukan?
Misalnya dalam sebulan jika jarak tempuh per harinya hanya 80 kilometer kamu akan memperoleh biaya pemakaian listrik sebesar 30 x Rp 4.928, yakni Rp 128.956.
Menariknya baterai yang dipakai itu dapat di-swap(ditukar) atau di-charge sendiri dengan off-board charger. Pengisian baterai dari kosong hingga penuh memakan waktu enam jam, dan 2,7 jam (160 menit) untuk pengisian dari 25% ke 75%.
Tarif operasional yang hemat, menarik minat untuk beralih ke motor listrik. Namun faktanya harga jual motor ini masih belum kompetitif ketimbang Honda BeAT atau Vario sekalipun.
(riar/dry)