Minggu, Oktober 27


Jakarta

Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum buka suara soal heboh aduan seorang ibu-ibu ke Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) soal ganti rugi lahan Tol Samarinda, Kalimantan Timur.

Ibu-ibu tersebut bercerita soal keluhannya langsung kepada Jokowi. Dia mengaku belum mendapatkan ganti rugi lahan. Perempuan itu bercerita dirinya merasa dibohongi soal penjualan lahan untuk jalan tol.

Dirjen Bina Marga Rachman Arief mengatakan urusan ganti rugi lahan ibu-ibu tersebut diurus lewat skema konsinyasi alias dititipkan ke Pengadilan Negeri (PN) Samarinda. Prosesnya pun telah dilakukan pada tahun 2019 silam.


“Uang ganti ruginya dititipkan di Pengadilan Negeri Samarinda atau konsinyasi pada tahun 2019 atas perintah BPN/P2T karena menolak harga ganti rugi Tol Balikpapan-Samarinda,” ungkap Rachman ketika dihubungi detikcom, Minggu (27/10/2024).

Proses konsinyasi pun disebut Rachman sudah selesai dan saat ini tanah milik ibu-ibu tersebut sudah dilakukan Pemutusan Hubungan Hukum (PHH) oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN). Saat ini status tanah tersebut telah dialihkan jadi tanah negara.

“Saat ini tanah yang bersangkutan sudah dilakukan Pemutusan Hubungan Hukum (PHH) oleh BPN dan beralih menjadi tanah negara,” sebut Rachman.

Rachman melanjutkan ibu-ibu sebetulnya sudah dapat mengambil uang ganti rugi yang dititipkan di PN Samarinda berbekal surat pengantar dari BPN. Pengambilan uang gant rugi dan sebagainya, menurut Rachman menjadi urusan BPN dan Pengadilan Negeri.

“Yang bersangkutan dapat mengambil uang ganti rugi yang dititipkan di PN Samarinda dengan dibekali surat pengantar dari BPN setempat sesuai aturan PP 39/2021. Untuk pengambilan uang ada di ranah BPN dan Pengadilan Negeri,” beber Rachman.

Dalam unggahan video di akun Instagram @jokowi, ada ibu-ibu yang menjegat Jokowi dan bercerita soal keluhannya langsung kepada Jokowi. Orang itu mengaku belum mendapatkan ganti rugi lahan. Perempuan itu bercerita dirinya merasa dibohongi soal penjualan lahan untuk jalan tol. Dia menyinggung soal sertifikat tanah yang digabungkan menjadi satu unit.

“Lahan tol itu, Pak, sampai sekarang belum dibayar, dibohongi itu saya,” tutur perempuan itu penuh haru di depan Jokowi.

“Itu orang tiga punya, Pak, dijadikan satu. Maksud saya dipisahin, Pak. Ndak mau mereka pisahin, Pak. Dijadikan satu, Pak, kan namanya kita ipar, Pak. Sama saudara lain dipisahin,” lanjutnya.

Jokowi pun mengaku akan menindaklanjuti keluhan tersebut. Keluhannya itu didapatkan Jokowi pada hari Sabtu, dia bilang hari Senin dirinya akan mencoba menghubungi pihak terkait.

“Ini hari apa toh, Sabtu. Senin aja, hari Senin saya kontaknya, saya data dulu,” jawab Jokowi.

(hal/rrd)

Membagikan
Exit mobile version