Senin, Oktober 7


Jakarta

Sebanyak 23 penumpang tewas dalam insiden kebakaran bus sekolah yang terjadi di Thailand. Kecelakaan ini disebut-sebut menjadi salah satu kecelakaan lalu lintas terburuk di Asia Tenggara. Lantas apa yang menyebabkan peristiwa itu terjadi?

Mengutip laman Channel News Asia, bus maut itu mengangkut setidaknya 6 guru dan 39 siswa SD dan SMP yang hendak melakukan karyawisata. Bus itu melaju dari Provinsi Uthai Thani menuju Provinsi Ayutthaya dan Nonthaburi pada Selasa (1/10).

Berdasarkan keterangan pengemudi bus bernama Saman Chanput (48), kecelakaan berawal saat ban kiri depan pecah. Akibatnya bus hilang kendali dan menabrak kendaraan lainnya. Selanjutnya bus menabrak pagar pembatas jalan, sehingga menimbulkan percikan api dari bawah. Bus pun terbakar hebat dan para penumpang tak sempat untuk menyelamatkan diri.


Pengemudi bus mengaku sempat berlari mengambil alat pemadam kebakaran dari rombongan bus lainnya. Tapi karena api tak kunjung padam, pengemudi bus itu panik, dan akhirnya melarikan diri. Dia kemudian menyerahkan diri ke polisi usai beberapa jam kabur.

Sebuah bus yang membawa siswa dan guru di Bangkok terbakar. Foto: REUTERS/Chalinee Thirasupa

Bus Sudah Dimodifikasi

Bus sekolah di Thailand yang mengalami kecelakaan maut itu ternyata sudah mengalami modifikasi, dari sebelumnya berbahan bakar solar, menjadi berbahan bakar gas alam terkompresi alias CNG. Bus ini menggunakan enam tabung gas yang dipasang secara legal di bagian belakang.

Mengutip laman BBC, bus tersebut melanggar aturan dengan memasang lima tabung gas tambahan secara ilegal di bawah area depan bus. Hal itu yang membuat kecelakaan ini jadi berakibat sangat fatal.

Penyelidik menemukan bahwa salah satu pipa tabung gas yang ada di depan pecah akibat benturan, kemudian mengeluarkan gas yang memicu kebakaran. Penumpang yang terjebak tampaknya tidak dapat membuka pintu darurat di bagian belakang.

Menurut polisi, bus tersebut telah diperiksa kelayakannya pada bulan Mei tahun ini, tetapi mereka yakin penambahan tabung gas secara ilegal dilakukan setelah pemeriksaan itu.

Dua hari setelah kecelakaan, polisi mengatakan bahwa mereka menangkap pemilik bus yang mencoba melepaskan tabung gas yang dipasang tidak benar dari lima bus lainnya.

Izin operasional perusahaan bus tersebut pun ditangguhkan, dan pemiliknya didakwa telah menyebabkan kematian karena kelalaian. Dakwaan pidana lainnya juga sedang dipertimbangkan.

(lua/dry)

Membagikan
Exit mobile version