
Jakarta –
Bus Pariwisata PO Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan di Subang beberapa waktu lalu sudah dimodifikasi menggunakan bodi dek tinggi alias SHD (Super High Decker). Ternyata setelah dirombak menggunakan bodi SHD, bus itu belum melakukan uji KIR lagi.
Seperti disampaikan Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan, bus pariwisata tersebut belum lama ini dimodifikasi. Bus dimodifikasi setelah masa berlaku uji KIR-nya habis di bulan Desember 2023.
Wujud bus pariwisata yang kecelakaan di Subang ketika masih menggunakan bodi Laksana Discovery Foto: Dok. Istimewa
|
“Jadi kendaraan ini memang belum KIR. Juni 2023 (saat terakhir kali KIR) masih pakai fisik yang sama, yang awal. Dia (kemudian) mengubah itu di Januari (2024) KIR-nya Desember mati. Jadi masyarakat juga harus paham, (dalam hal ini) penguji KIR tidak salah,” ungkap Sani kepada wartawan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Lalu Lintas Jalan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ahmad Yani mengatakan, perusahaan otobus tidak bisa memodifikasi bodi bus secara sembarangan.
“Kalau nggak ada SUT-nya ya nggak bisa (dimodifikasi). Mengubah bentuk bus itu harus dengan SRUT ya, kalau nggak ada itu ya nggak bisa. Itu melanggar dan bisa dipidana juga,” ujar Yani.
Sebagai informasi, awalnya bus PO Trans Putera Fajar menggunakan bodi besutan karoseri Laksana tipe Discovery. Bodi tersebut bukanlah bodi bertipe dek tinggi. Melainkan bodi biasa dengan kaca depan single alias tunggal.
Namun saat bus itu mengalami insiden kecelakaan di Subang, bus itu sudah dimodifikasi bodinya menggunakan bodi SHD yang terinspirasi bodi SHD buatan Adiputro. Bus itu tampak lebih tinggi dan menggunakan kaca depan ganda. Di bodi samping terdapat tulisan New Super High Deck 3+.
Sekadar informasi, bus tersebut awalnya dimiliki oleh PO SAN. Direktur Utama PT SAN Putra Sejahtera, Kurnia Lesani Adnan, mengatakan, bodi bus dirombak setelah PO SAN menjual bus itu ke PT Jaya Guna Hage pada tahun 2022.
Uji Berkala bus ini terakhir kali dilakukan 6 Juni 2023 dengan Nomor SRUT 551. Uji Berkala bus ini sudah habis atau kedaluwarsa sejak tanggal 06 Desember 2023. Bus pakai sasis Hino tipe AK1JRKA. Sasis tersebut diproduksi tahun 2006. Artinya, di tahun 2024 ini usia sasis tersebut adalah 18 tahun.
Simak Video “Ternyata Bus Pariwisata yang Kecelakaan di Subang Dipaksa Modifikasi SHD“
[Gambas:Video 20detik]
(lua/rgr)