Jumat, April 11


Jakarta

Modus penipuan jual beli mobil bekas makin beragam, salah satunya alibi pelelangan palsu. Penipu menggunakan modus lelang mobil murah dan harganya lebih miring karena unit didapat dari tarikan leasing. Padahal faktanya tidak demikian.

Inspector Mobil, Sundoro Edi, mengatakan pelaku penipuan dengan modus lelang palsu ini beraksi dengan mengambil konten pedagang asli yang diunggah ke media sosial. Selanjutnya penipu mengunggah ulang dengan narasi harga lebih murah, sangat jauh berbeda dari harga pasaran.

Singkatnya, penipu akan memasang harganya sangat terjangkau ketimbang di pasaran. Yang paling mencurigakan, konsumen harus membayar uang muka atau down payment (DP) terlebih dahulu kalau tertarik.


“Penipuan lelang mobil murah, biasanya pakai akun Instagram atau TikTok,” kata Sundoro Edi saat berbincang dengan detikOto.

“Jadi dia itu bilangnya lelang mobil murah, lelang tarikan leasing. Itu kata kuncinya,” kata dia.

Edi mengatakan, salah satu kasus penipuan modus seperti ini baru terjadi bulan Februari lalu. Ada penipu yang memasang iklan Mazda 2017. Harganya dijual sekitar Rp 60 juta, padahal harga pasaran masih Rp 150 jutaan.

“Dijual Mazda 2 2017, nah ini harganya kadang diganti. Harganya dari 150 jadi 60 juta,” kata dia.

Penipu itu mencuri konten dari pedagang asli. Kemudian, penipu mengunggah ulang foto atau video dengan narasi harga yang jauh lebih murah.

“Atau harganya di-cut, nanti harganya di-caption di bawah,” tambah dia.

Penipu mobil tersebut biasanya menggunakan alasan hasil lelang atau unit repossessed (tarikan leasing) yang dijual dengan harga diskon besar.

Setelah calon konsumen menunjukkan minat, penipu akan meminta pembayaran di muka (DP atau biaya administrasi).

Setelah uang diterima, penipu akan mengirimkan alamat penjual mobil yang asli. Saat pembeli mendatangi lokasi pedagang yang sebenarnya, harga tidak sesuai dengan iklan yang dipasarkan.

Namun kadung DP sudah ditransfer, penipu langsung menghilang tidak bisa dihubungi.

Nah, jangan sampai tergiur karena harganya yang jauh di bawah pasaran. Biasanya penipu akan meminta pembeli untuk transfer DP. Sayangnya, kali ini masih ada pembeli yang tertipu dengan cara seperti ini.

“Ketika ada orang nanya (iklan penipu). Oh ya udah, kalau mau datang harus DP dulu,” kata Edi.

“Nanti dia DP, nanti baru dikirim alamatnya.”

“Ketika sudah DP dia datang ke lokasi, yang didatangin, rumah yang punya mobilnya. Jualnya nggak segitu.”

“Itu sudah banyak banget. Kemarin terakhir kejadian. Sudah DP Rp 7 juta (untuk Mazda 2),” kata dia.

(riar/lua)

Membagikan
Exit mobile version