Jumat, November 8


Bandung

Pocari Sweat Run Indonesia 2024 di Bandung banjir kritikan, baik dari warga maupun peserta. Menparekraf Sandiaga Uno pun buka suara dan menyampaikan evaluasi.

Lomba lari dengan start dan finish di Gedung Sate Bandung itu diklaim diikuti 42 ribu peserta. Race dilaksanakan selama dua hari, Sabtu (20/7/2024) untuk kategori 5 km dan Minggu (21/7) untuk kategori 10 km, half marathon, dan marathon.

Dari pengalaman peserta, race itu unggul dari aspek cuaca. Bagi para pelari suhu udara yang sejuk dinilai mendukung performa. Sayangnya, cuaca itu tidak didukung dengan aspek penting yang seharusnya didapatkan peserta, yakni keamanan dan kenyamanan.


Para peserta, terutama bagi para pelari di nomor half marathon dan marathon harus bertarung dengan pengendara motor dan mobil. Baik, dengan laju kendaraan atau pun klakson yang bersaut-sautan.

Terutama, pada titik pertigaan atau perempatan jalan, atau pun saat peserta harus menyeberang jalan untuk berpindah jalur. Di sejumlah titik, peserta juga dipaksa berhenti lebih dulu untuk memberikan jalan kepada pengendara.

Menparekraf Sandiaga Uno menjadi salah satu peserta race itu. Dia menilai selain cuaca, ajang itu juga sip mendukung pergerakan UMKM di Bandung.

“Ini luar biasa menggerakkan seluruh masyarakat untuk hidup sehat, tapi juga menggerakkan ekonomi. Karena, tentunya ini bagian daripada sport tourism pariwisata berbasis olahraga. Selamat mudah-mudahan ini bisa ditingkatkan ke depan,” kata Sandi dalam postingan Instagram pada Senin (22/7/2024).

Tetapi, tampaknya warga Bandung tidak sepakat dengan unggahan Sandiaga. Warganet justru menolak gelaran race itu. mereka terganggu oleh kemacetan yang diakibatkan perhelatan tersebut.

Selain itu, panitia pelaksana Pocari Run disorot netizen karena dinilai kurang melakukan sosialisasi terkait ajang lomba lari itu.

“Kalo mau jadiin world major event di kota lain aja pak wkwk, warga Bandung gak buruh event2 begituan bikin macet jalan aja,” tulis salah satu netizen.

“Terima kasih sudah bikin Bandung Macet dan kotor pak. Terima Kasih sudah mengundang orang kasar dan arogan dan sombongnya bukan main untuk datang ke bandung,” yang lain menimpali.

“Jadikan marathon internasional!!! Tinggal dievaluasi penyelenggaraannya, kalau bisa satu hari disterilkan semua jalan yang dipakai race, khusus untuk event di Bandung marathon. Sampah-sampah berserakan mohon dibersihkan, trotoar dipercantik, hindari rute seperti Cicadas, rangkul stakeholder yang terlibat seperti rt, rw, dan karang aturan yang dilalui race marathon,” tulis netizen lainnya.

“2x posting ttg @pocarisportid tapi isi komen nya berantem antara warga Bandung dan pelari. Sedih sih.. saya sebagai pelari ngerasain emang ga nyaman di beberapa titik, bahkan sempet dikatain anj*** Ama pengendara. Semoga bisa jadi bahan evaluasi ya..,” ujar yang lain.

Sandiaga menambahkan penjelasan dalam konferensi pers kepada media pada Senin (22/7). Sandiaga mengatakan merujuk komentar pada postingannya itu, panpel tidak bisa mengabaikan keterlibatan masyarakat.

Justru warga lokal itulah sebagai kunci penting untuk bisa menjalankan kegiatan dengan nyaman dan tidak ada yang merasa dirugikan.

Kemudian, dia membandingkan degan race lari di Jakarta. Dalam race sebelumnya, warga Jakarta juga tidak menerima penutupan jalan, namun panpel dengan dukungan pemerintah DKI Jakarta melakukan sosialisasi masif hingga tingkat RT dan perhelatan dinilai sukses.

“Nah, ini sama sekitar lima tahun lalu kita membuat marathon berskala besar di Jakarta, perlu waktu untuk mengedukasi masyarakat. Sekarang waktu Jakarta International Marathon kemarin kita steril tapi masyarakat bisa menerima karena sudah ada rekayasa lalu lintas dan juga sudah ada kerja sama dengan masyarakat,” kata Sandiaga.

Sebagai kota yang memiliki potensi sebagai sport tourism, Sandi mengatakan harus meningkatkan sosialisasi dan edukasi untuk bisa menghelat aktivitas dengan skala internasional.

“Oleh karena itu kita harus terus sosialisasikan dan edukasi masyarakat Bandung dan Jawa Barat karena ini salah satu syarat dari sebuah kota yang akan menyediakan marathon berkelas dunia,” kata dia.

Itulah berita terpopuler detikTravel, Rabu (24/7) kemarin. Selain berita tersebut, masih ada berita menarik lainnya seperti hotel-hotel di Turki yang kosong melompong hingga kisah waterpark angker di Medan.

Berikut Daftar berita terpopuler detikTravel, Rabu (24/7/2024):

1. Pocari Run di Bandung Dibanjiri Kritik Warga dan Peserta, Ini Evaluasi dari Sandiaga

2. Hotel-hotel di Turki Kosong, Ternyata Ini Penyebabnya

3. Juru Parkir Nuthuk Rp 25 Ribu per Mobil Minta Maaf Bawa-bawa Nama Polsek

4. Turis Kencan Mewah dengan PSK, Bangun-bangun Dirampok

5. Masjid Tua Al Mubarok, Berumur Ratusan Tahun, Tempat Sejuk buat Karyawan Jaksel

6. Sialnya Turis India, Liburan ke Batam Lalu Dirampok oleh Daryati

7. Umat Yahudi Kembali Berulah, Gelar Ritual Talmud di Al Aqsa

8. Ini Singa Paling Tangguh: Kaki Buntung-Lewati Sungai Penuh Buaya demi Betina

9. Kisah Waterpark Angker di Medan: Ternyata Bekas Kuil yang Dirobohkan

10. Per 3 Agustus, Super Air Jet Terbang dari Banda Aceh ke Kualanamu-Kuala Lumpur

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version