Sabtu, September 28


Jakarta

Awet muda menjadi dambaan banyak orang, terlebih saat memasuki usia di atas 30 tahun, garis halus yang mulai muncul membuat tidak sedikit orang mulai berburu perawatan pengencangan kulit. Menurut Dr dr Nadia Permatasari, M, Biomed (AAM), sebetulnya ada beragam pemicu yang tidak disadari membuat kerutan lebih mudah muncul.

Terutama dari makanan yang dikonsumsi masing-masing orang. Apa saja?

“Radikal bebas dapat memicu penuaan dini dengan cepat. Hindari makanan glikemik tinggi, atau makanan yang tinggi karbohidrat dan gula,” ungkapnya saat dihubungi detikcom Minggu (23/6/2024).


dr Nadia menyarankan setiap orang untuk juga mulai membatasi makanan daging olahan. “Seperti sosis, daing asap, dan yang mengandung bahan pengawet. Makanan tersebut cenderung menghasilkan radikal bebas,” beber doktor anti aging medicine tersebut.

Proses penuaan disebutnya terjadi dalam tiga tahap. Pertama, di fase subklinik yakni usia 25 hingga 35 tahun, sebagian besar hormon mulai menurun, di antaranya hormon pertumbuhan, testosteron, dan estrogen.

Dalam tahap tersebut, dirinya menyebut sudah terjadi akumulasi kerusakan DNA di setiap sel, seiring berjalannya waktu atau bertambahnya usia.

“Kerusakan ini biasanya tidak terdeteksi sehingga pada fase ini seseorang mungkin terlihat tanpa tanda atau gejala penuaan apa pun,” sebut dia.

“Tahap berikutnya adalah tahap transisi di usia 35-45 tahun, dan tahap klinik usia 45 tahun ke atas. Pada tahap transisi terjadi penurunan kadar hormon yang lebih besar. Massa otot berkurang satu kilogram setiap beberapa tahun, yang dapat mengakibatkan hilangnya kekuatan dan energi. Pada fase ini, seseorang mulai merasa dan terlihat tua. Kerusakan akibat radikal bebas mulai memengaruhi ekspresi gen, yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit degeneratif,” lanjutnya.

Sementara di fase klinik penuaan, terjadi lebih banyak penurunan hormon disertai dengan menyusutnya kepadatan tulang dan lebih cepat kehilangan massa otot. Dalam situasi tersebut, sebetulnya dinilai paling baik diatasi dengan proses stem cell. Sebab, stem cell menjadi salah satu sel utama manusia yang memiliki kemampuan untuk menumbuhkan lebih dari 200 jenis sel tubuh.

Walhasil, bisa mengatasi kerusakan di dalam tubuh. “Terapi stem cell pada saat ini masih dalam tahap uji klinis terutama terhadap berbagai penyakit degeneratif akibat penuaan,” terangnya.

Menjaga Kulit Awet Kencang

Dalam aktivitas sehari-hari, meskipun sudah melakukan perawatan, masyarakat tetap diminta menjaga kesehatan kulit dengan mencegah salah satunya paparan radiasi ultraviolet, radikal bebas, sampai bahan kimia.

Penting pula untuk menghindari paparan sinar matahari secara langsung dan menggunakan tabir surya serta serta pemilihan bahan kosmetika yang aman. “Mengkonsumsi anti oksidan serta menghindari stres dan gaya hidup sehat sangat diperlukan untuk menjaga kerusakan DNA lebih lanjut dan mengoptimalkan peranan stem cell,” pungkasnya.

(naf/naf)

Membagikan
Exit mobile version