Kamis, Oktober 3


Jakarta

Kereta termasuk moda transportasi yang banyak digunakan di Tanah Air. Mulai dari sarana keperluan berangkat-pulang kerja setiap harinya, berlibur, hingga mudik saat perayaan Lebaran maupun libur panjang.

Tapi, pernahkah traveler penasaran dengan bahan bakar apa yang digunakan untuk menjalankan kereta api? Serta bagaimana cara mengisi bahan bakar itu? Kalau ingin mengetahuinya, coba deh simak uraian berikut.

Bahan Bakar Kereta Api

Mengutip laman resmi PT KAI, lokomotif di Indonesia umumnya menggunakan High Speed Diesel (HSD) sebagai bahan bakar.


Namun untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan program penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN), bahan bakarnya kini beralih menjadi Bio Solar (B35).

Bio solar terbuat dari campuran bahan bakar fosil dan bahan organik seperti minyak kelapa sawit atau limbah tumbuhan. Penggunaan Bio Solar dianggap ramah lingkungan dengan bantu mengurangi jejak karbon.

Pengisian bahan bakar kereta api. (dok. PT KAI)

Kapasitas Tangki Kereta Api

Tangki bahan bakar lokomotif kereta memiliki kapasitas yang bervariasi, tergantung pada jenisnya. Tapi rata-rata, kapasitasnya antara 3.000-3.800 liter. Lokasi tangkinya sendiri terletak di bagian tengah bawah, antara bogie 1 dan bogie 2.

Pengisian jumlah bahan bakar disesuaikan dengan jarak yang akan dilayani kereta api. Jarak yang bisa ditempuh saat bahan bakar terisi penuh tergantung jenis lokomotifnya. Sebab SFC (Specific Fuel Consumption) tiap-tiap jenis lokomotif berbeda.

Sebagai perkiraan, kereta dengan kapasitas full tank 3.000 liter dapat menempuh jarak lebih kurang 1.034 kilometer.

Apakah bahan bakar kereta bisa habis di tengah jalan?

Lokomotif kereta umumnya tidak akan kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan. Hal ini karena masinis senantiasa memantau jumlah bahan bakar yang tersedia lewat layar monitor/smart display/fire screen. Selain itu, PT KAI menggunakan SAP Personas untuk menghitung kebutuhan bahan bakar secara presisi.

Namun jika terdapat kendala sehingga bahan bakar habis di tengah perjalanan, masinis akan berkoordinasi dengan unit terkait untuk izin mengisi bahan bakar di lokasi pengisian terdekat sebelum bahan bakarnya benar-benar habis.

Cara Pengisian Bahan Bakar Kereta Api

Proses pengisian bahan bakar kereta api. (dok. PT KAI)

Bahan bakar kereta api hanya dapat diisi di tempat tertentu, yaitu: depo lokomotif, depo kereta, pengawas urusan sarana (PUS), pengawas urusan kereta (PUK), dan balai yasa yang dilengkapi dengan fasilitas pengisian. Kini hanya terdapat 47 lokasi tersebar di wilayah operasional KAI yang memenuhi standar tersebut.

Pengisian bahan bakar kereta tidak sama dengan moda transportasi pada umumnya. Proses pengisiannya unik sehingga memerlukan petugas berketerampilan khusus yang dilatih langsung oleh PT Pertamina Patra Niaga.

Sebelum dilakukan pengisian bahan bakar, lokomotif kereta harus diposisikan terlebih dahulu di jalur khusus.

Petugas kemudian akan memastikan jumlah bahan bakar yang tersisa dan menentukan jumlah yang mesti ditambahkan. Selama pengisian berlangsung, petugas akan menggunakan peralatan seperti nozzle gun, flow meter, dan fuel pump.

Pengisian bahan bakar kereta dilakukan dengan prosedur yang aman serta melibatkan petugas yang terlatih. Bahan bakar yang digunakan pun ramah lingkungan sebagai upaya mengurangi polusi udara.

(azn/inf)

Membagikan
Exit mobile version