Sabtu, Februari 1


Jakarta

Sakit kepala adalah salah satu kondisi yang umum terjadi. Sakit kepala bisa dipicu berbagai macam faktor, mulai demam, flu, cedera, dehidrasi, stres, dan lain sebagainya.

Selain itu, banyak pula yang mengaitkan sakit kepala sebagai gejala darah tinggi alias hipertensi. Lantas, benarkah hipertensi bisa memicu sakit kepala? Kalau iya, seperti apa ciri-cirinya?

Spesialis saraf dr Eka Harmeiwaty, SpN menjelaskan hipertensi sebenarnya adalah penyakit yang jarang disadari, karena kerap tidak menimbulkan gejala.


“Hipertensi itu sebenarnya penyakit yang orang tuh nggak sadar, walaupun kadang-kadang hipertensi ini ada gejala,” tuturnya saat ditemui di Jakarta Barat, Jumat (17/5/2024).

“Dan memang, salah satu gejala hipertensi itu sakit kepala,” sambungnya.

dr Eka menjelaskan sakit kepala pada hipertensi bisa terjadi ketika pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otak mengalami penyempitan. Akibatnya, sirkulasi darah yang menuju otak menjadi terganggu.

“Itu waktu hipertensi, pembuluh darah nyempit, di otak menyempit. Berarti kan di otak, sakit kepala bagian belakang itu kenapa? Karena darah yang ke otak berkurang, makanya sakit kepala,” jelasnya.

Apakah Ada Tanda Khusus Sakit Kepala Akibat Hipertensi?

Meski sakit kepala dapat menjadi gejala hipertensi, dr Eka menegaskan kondisi ini tidak bisa semata-mata dijadikan patokan. Pasalnya, sakit kepala bisa disebabkan oleh berbagai macam kondisi.

Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah sakit kepala disebabkan oleh hipertensi adalah dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah.

“Harus dibuktikan kalau sakit kepala, apalagi kalau usianya sudah 40 tahun ke atas,” tandas dr Eka.

Simak Video “Kenali Beberapa Faktor Penyebab Migrain
[Gambas:Video 20detik]
(ath/avk)

Membagikan
Exit mobile version