Senin, November 25


Jakarta

Selama ini kita mengenal Honeymoon alias bulan madu sebagai kegiatan yang biasa dilakukan pengantin baru. Tapi, apakah kita tahu dari mana asal-usul kata itu? Mari simak!

Honeymoon alias bulan madu biasanya dilakukan oleh pasangan yang baru saja menikah. Biasanya mereka akan liburan sambil memadu kasih untuk merayakan resminya ikatan pernikahan antar keduanya.

Meski Honeymoon berasal dari Bahasa Inggris, namun ternyata asal usul kata ini berasal dari bangsa Celtic yang hidup di daratan Skotlandia.


Pakar tradisi dan cerita rakyat Celtic, Seren Hawley-Plows menjelaskan bahwa asal usul kata Honeymoon ternyata jauh lebih tua dari yang orang sangka.

Ketika dilakukan pelacakan oleh para ahli, asal usul kata Honeymoon ternyata datang dari sebuah tradisi di Celtic pada abad ke-15.

“Kita menamakannya Honeymoon karena secara tradisional, setelah pasangan ‘wed’ alias menikah, mereka akan minum ‘mead’ sebuah minuman fermentasi madu yang diperam selama satu siklus bulan setelah pernikahan mereka. Dari situlah kata honey dan moon,” jelas Seren melalui video di akun TikToknya, seperti dikutip dari Mirror, Sabtu (23/11/2024).

Sejak zaman dulu, Mead terkenal sebagai ‘aprodisiak’ alias bahan-bahan yang bisa membangkitkan gairah seksual. Orang zaman itu percaya, dengan meminum Mead, pasangan suami istri akan menambah tingkat ‘kesuburan’ mereka.

“Jadi itu seperti simbol keberuntungan buat para pengantin baru. Tapi di zaman sekarang, kata itu sudah berevolusi,” terang Seren.

“Kebanyakan orang mengenal Honeymoon sebagai sebuah periode waktu dimana pengantin baru akan pergi bersama, biasanya dalam bentuk liburan ke luar negeri,” imbuh Seren.

Seren pun bertanya kepada para followersnya di TikTok, apakah kita harus mengembalikan tradisi Honeymoon seperti asal usulnya dan mendorong para pengantin baru untuk minum Mead yang sudah difermentasi selama satu siklus bulan setelah pernikahan mereka? Atau membiarkannya seperti sekarang?

Followers Seren pun terbagi menjadi dua. Ada yang setuju, ada pula yang tidak. “Sebagai pembuat Mead, tentu saja aku sangat setuju jika tradisi itu dikembalikan seperti awalnya,” komentar salah satu orang di TikTok Seren.

Sedangkan bagi yang tidak setuju, mereka beralasan Honeymoon tidak melulu soal liburan berdua. Honeymoon bisa juga dilakukan dengan pulang ke kampung halaman dan bertemu dengan pihak keluarga yang tidak bisa hadir ke acara pernikahan dari si pengantin baru.

Jadi, bagaimana pendapat kalian?

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version