Senin, Maret 3


Jakarta

Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (Indonesian Society of Hypertension/INASH) menyebut orang Asia, termasuk Indonesia lebih rentan terkena hipertensi dibandingkan ras lainnya yang berada di seluruh dunia. Adapun hal ini terjadi akibat sejumlah faktor, salah satunya memiliki gen yang sensitif dengan garam.

“Populasi Asia itu punya gen yang sensitif dengan garam. Dibandingkan dengan (orang) Eropa, ini merupakan salah satu faktor risiko terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi dan ini berbeda dengan ras Kaukasia,” kata Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia dr Eka Harmeiwaty, SpS saat ditemui di Jakarta, Jumat, (17/5/2024).

Eka menuturkan salah satu faktor gen Asia cenderung sensitif dengan garam disebabkan oleh adanya budaya makan yang telah terbentuk sejak dulu tidak bisa lepas dari makanan-makanan yang rasanya asin. Di Jepang, Korea, dan China misalnya, mereka menyukai makanan yang telah difermentasi seperti stinky tofu (tahu busuk), kimchi, dan natto.


Sementara di Indonesia, banyak warganya yang suka dengan makanan yang identik dengan rasa asin dan digemari seperti sambal, saos sambal, ikan asin sampai camilan dan makanan beku yang dijual di pusat perbelanjaan.

“Garam itu menyebabkan resistensi cairan, makanya volume darah banyak, jadi, tekanan darah tinggi,” katanya lagi.

Lebih lanjut, dr Eka mengatakan jika sebelumnya faktor risiko hipertensi banyak ditemukan pada pasien yang berusia 55 tahun ke atas, saat ini trennya bergeser ke arah usia 30 sampai 40 tahun. Tren itu juga berlaku pada kondisi secara global.

“Itu sudah genetik dan genetik itu sudah tidak bisa di apa-apakan. Orang Asia itu memang secara genetik lebih sensitif dengan garam,” ujar dia.

dr Eka menyarankan supaya masyarakat tidak mengonsumsi garam lebih dari lima gram per hari atau setara dengan satu sendok teh per orang per hari. Dibandingkan dengan membeli makanan siap saji, dr Eka mengatakan lebih baik untuk memasak lauk pauk di rumah karena takaran bumbu yang dapat diatur sesuai kebutuhan masing-masing orang.

Konsumsi daun seledri dan mentimun dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Sedangkan terkait dengan minuman, dia menyarankan agar pengidap hipertensi memperbanyak konsumsi air putih.

Simak Video “Penderita Lambung-Hipertensi Tak Dianjurkan Makan All You Can Eat
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Membagikan
Exit mobile version