Kamis, Maret 6


Jakarta

Gegara beda bahasa, pelanggan dan pelayan restoran berdebat hingga berujung makian. Ternyata ada bahan makanan yang tertinggal diprotes pelanggannya. Keduanya berujung saling memaafkan.

Keterbatasan perbedaan bahasa seringkali menjadi tantangan terbesar dalam berkomunikasi. Apalagi pada sektor jasa yang mengharuskan komunikasi antara pengguna jasa dan penyedia jasa.

Insiden seperti ini juga banyak terjadi pada pelayan yang bekerja di restoran. Keterbatasan bahasa yang mereka miliki seringkali membawa kesalahpahaman dengan pelanggannya.


Hal serupa terjadi antara seorang pelanggan dan pelayan yang keduanya tak bisa berbicara bahasa yang sama. Setelah ditelusuri ternyata kesalahpahaman terjadi di antara keduanya hingga begini akhirnya.

Seorang pelanggan marah gegara ada bahan makanan yang tertinggal pada menu pesanannya. Foto: World of Buzz

World of Buzz (3/3) melaporkan kehebohan yang terjadi antara pelanggan dan pelayan di restoran bernama Penang Chendul. Restoran yang berada di Penang, Malaysia ini populer bagi warga setempat sebagai tempat makan makanan lokal yang enak.

Tetapi suatu hari ada seorang pelanggan yang datang berbahasa Inggris. Sayangnya, pelayan yang dirahasiakan identitasnya tersebut tak bisa berbahasa Inggris dan hanya berbicara bahasa Melayu.

Setelah memesan dan makanannya datang, pelanggan tersebut kembali menyambangi pelayan yang bertugas. Ia menyampaikan keluhan dan menyebut ada bahan makanan yang luput pada pesanan Asam Laksa.

Ialah bunga kecombrang yang ternyata tertinggal dalam makanan itu dan langsung diketahui pelanggannya. Namun pelayan yang tak mengerti merasa dirinya dimarahi dengan alasan yang tidak jelas.

Ternyata perbedaan bahasa natara keduanya membuat suasana semakin panas. Foto: World of Buzz

Keduanya sempat membuat restoran menjadi gaduh hingga mengganggu pelanggan lain. Sampai akhirnya ada pelanggan lain yang berusaha mendekat dan menengahi keduanya, serta membantu menerjemahkan satu sama lain.

“Kami ingin menjelaskan insiden yang sempat menarik perhatian publik. Sebelum itu viral, antara pelanggan dan pekerja kami telah memaafkan satu sama lain dan masalahnya telah selesai. Sebagai bagian dari tanggung jawab kami, pihak manajemen juga telah memastikan untuk berlaku adil melalui rekaman CCTV sebagai bukti,” ujar pihak restoran.

Namun ada informasi lain yang menyebutkan bahwa pelanggan tersebut meminta Asam Laksanya diganti dengan White Curry Mee. Ia ingin makanan tersebut dikemas untuk dibawa pulang dan dinikmati di rumah.

Perdebatan tersebut diakui oleh seluruh pihak sudah selesai dengan perdamaian antara keduanya. Keduanya sama-sama menyadari pentingnya menghargai satu sama lain.

(dfl/odi)

Membagikan
Exit mobile version