Jakarta –
Para ilmuwan telah mengidentifikasi sekitar 10% dari semua spesies di Bumi. Inilah yang mereka temukan pada tahun 2024.
Seekor katak bergigi. Seekor piranha vegetarian dengan tanda khas. Dan seekor kuda laut kerdil yang mengambang di perairan dangkal Samudera Hindia. Spesies itu hanya sebagian dari menjadi keajaiban-keajaiban alam liar di antara ratusan spesies hewan, tumbuhan, dan jamur yang sebelumnya tidak dikenal yang dinamai dan dideskripsikan oleh para ilmuwan untuk pertama kalinya pada 2024.
Kendati cukup banyak spesies baru diidentifikasi pada 2024, ternyata itu baru 10 persen dari spesies penghuni Bumi.
“Para ilmuwan memperkirakan bahwa kita baru mengidentifikasi sepersepuluh dari seluruh spesies yang ada di Bumi,” ujar Dr. Shannon Bennett, kepala bidang ilmu pengetahuan di California Academy of Sciences, dalam sebuah pernyataan.
“Meskipun sangat penting untuk memberikan perlindungan terhadap spesies yang diketahui terancam punah, kita juga harus mengalokasikan sumber daya untuk mengidentifikasi spesies yang tidak diketahui yang mungkin sama pentingnya untuk ekosistem,” kata Bennett.
Spesies hewan baru, piranha vegetarian (CNN)
|
Para peneliti yang terhubung dengan lembaga ini mendeskripsikan 138 spesies baru pada tahun 2024, termasuk 32 ikan. Salah satu yang menonjol adalah pygmy pipehorse yang diberi nama Cylix nkosi.
Kerabat kuda laut ini awalnya ditemukan pada 2021 di perairan beriklim sejuk yang mengelilingi Pulau Utara Selandia Baru, tetapi spesies yang dideskripsikan tahun ini ditemukan di perairan subtropis di lepas pantai Afrika Selatan, sehingga memperluas jangkauan kelompok ini hingga ke Samudra Hindia
“Terumbu karang di Afrika Selatan memiliki kondisi penyelaman yang sangat sulit dengan cuaca yang buruk dan ombak yang kuat dan intens. Kami tahu bahwa kami hanya perlu melakukan satu kali penyelaman untuk menemukannya,” ujar fotografer bawah air dan ahli biologi kelautan, Richard Smith.
“Spesies ini juga cukup samar, kira-kira seukuran bola golf, tapi untungnya kami melihat seekor betina yang berkamuflase di atas spons sekitar satu mil di lepas pantai di dasar laut berpasir,” dia menambahkan.
Para peneliti yang terlibat dalam mendeskripsikan spesies baru ini memilih nkosi sebagai namanya. Nama yang merujuk pada kata lokal Zulu yang berarti “kepala” ini mencerminkan bentuk kepala spesies ini yang menyerupai mahkota dan merupakan nama Provinsi KwaZulu-Natal di Afrika Selatan, tempat spesies ini ditemukan.
Natural History Museum di London mengatakan bahwa para penelitinya telah terlibat dalam 190 penemuan baru hewan hidup dan fosil, termasuk 11 spesies ngengat baru, delapan kepiting, empat tikus, dan empat ular.
(msl/fem)