
New York –
Enam orang tewas setelah sebuah helikopter wisata terbelah dan berputar dari langit sebelum jatuh ke Sungai Hudson di kota New York. Para korban terdiri dari eksekutif perusahaan teknologi asal Jerman, Siemens, istri dan anak-anaknya yang masih kecil. Otoritas kini sedang menyelidikinya.
Sang eksekutif bernama Agustin Escobar, istrinya, Merce Camprubi Montal dan tiga anak mereka yang berusia 4, 5 dan 11 tahun. Mereka diidentifikasi sebagai korban dalam kecelakaan tragis itu bersama pilot yang berusia 36 tahun.
Helikopter itu diidentifikasi sebagai Bell 206. Beberapa saksi mata mengatakan mendengar ledakan dan melihat helikopter berputar tak terkendali. Salah satu saksi mata mengaku mendengar suara keras seperti guntur.
Komisaris Polisi New York Jessica Tisch mengatakan helikopter itu terbalik saat menghantam air dan dalam keadaan tidak utuh. “Helikopter itu hancur di udara, lalu ekornya lepas, lalu terbalik di udara dan jatuh ke tanah,” katanya.
“Yang mengejutkan saya, yang membuat takut, sistem baling-baling utamanya telah hilang. Tidak ada rotor utama pada helikopter dan ekor juga hilang dan saat itu helikopter hanya seperti kendaraan tanpa arah,” cetus reporter CBS News, Dan Rice.
Kecelakaan helikopter dengan kondisi seburuk itu sangat jarang terjadi. “Saya tak bisa mengatakan pernah melihat insiden di mana komponen utama heli terpisah tanpa ada pesawat atau komponen lain menabrak. Jadi saya tak bisa membayangkan bagaimana itu bisa kehilangan sistem rotor,” katanya.
Pensiunan perwira angkatan laut Armen Kurdian berbicara kemungkinan penyebab kecelakaan. “Sesuatu secara fisik patah di poros, sesuatu secara fisik patah di salah satu bilah yang akan menyebabkan getaran besar yang pada dasarnya menyebabkan rotor terguncang,” katanya.
Kurdian menyebut otoritas akan memeriksa apakah pesawat itu dirawat dan diperiksa dengan benar. Menurutnya, masalah mekanis adalah kemungkinan penyebab lainnya.
“Sesuatu terlepas begitu saja. Sesuatu tidak diperbaiki dengan benar. Sesuatu tidak terpasang dengan benar. Atau mungkin salah satu pengencang benar-benar rusak yang menyebabkan bilah benar-benar terlepas,” kata Kurdian yang dikutip detikINET dari CBS.
Para penyelidik akan memeriksa semua yang ditemukan. Kurdian mengatakan mereka mungkin bisa mendapat jawaban dengan cepat. “Otoritas akan memeriksa dan saya pikir mereka akan memiliki gambaran jelas tentang apa yang terjadi dalam waktu 72 jam” katanya.
(fyk/rns)