Kamis, Februari 13

Jakarta

Google mengungkapkan dukungannya terhadap rancangan aturan perlindungan anak Indonesia di ruang digital. Hal itu disampaikan dalam pertemuan antara Menkomdigi Meutya Hafid dengan Wakil Presiden Kebijakan Publik YouTube, Leslie Miller di Kantor Google Paris, Senin (10/2).

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah menyiapkan aturan yang lebih ketat untuk melindungi anak-anak dari paparan konten berbahaya, seperti pornografi anak dan perjudian online. Kebijakan tersebut akan optimal jika platform digital berkomitmen yang senada.

“Kami mengharapkan kerja sama dari Google untuk memastikan lingkungan online yang lebih aman bagi anak-anak Indonesia,” ujar Meutya dikutip dari siaran persnya, Rabu (12/2/2025).


Disampaikan Meutya, regulasi ini sangat diperlukan karena kasus pornografi anak dan perjudian online di Indonesia terus meningkat.

Data dari National Center for Missing and Exploited Children menunjukkan bahwa Indonesia termasuk dalam empat besar negara dengan kasus pornografi anak tertinggi di dunia. Sementara itu, laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan bahwa pemain judi online usia di bawah 10 tahun mencapai 2% dari pemain, dengan total 80.000 orang.

Menanggapi hal tersebut, Leslie Miller menegaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar bagi produk Google, yaitu, YouTube, dan pihaknya siap mendukung inisiatif pemerintah Indonesia.

“Kami siap bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk memastikan platform kami lebih aman bagi semua pengguna, terutama anak-anak,” kata Leslie.

Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan platform digital global untuk meningkatkan perlindungan anak di internet. Proses aturannya sampai sekarang tengah digodok oleh Komdigi berserta pihak terkait lainnya.

(agt/fay)

Membagikan
Exit mobile version